Rembang, NU Online
Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Rembang, Senin (23/6) pagi, mengadakan pertemuan ahli falak dan astronomi di kantor Kemenag setempat. Sedikitnya 20 perwakilan ormas Islam, madrasah dan pondok pesantren di Rembang dikumpulkan seiring datangnya bulan Ramadhan yang kian dekat.
<>
Mereka mengelar musyawarah untuk menentukan tempat pelaksanaan rukyat dalam rangka menentukan awal bulan Ramadhan.

Ali Muhiddin dari Badan Hisab Rukyah (BHR) Kementrian Agama Kabupaten Rembang menjelaskan, pihaknya sudah melakukan observasi ke beberapa tempat yang sudah sering menjadi objek melakukan rukyat  di Rembang.

Menurutnya, kini dari sepuluh lokasi langganan melakukan rukyat, kebanyakan di antaranya tak lagi maksimal karena adanya beberapa faktor, antara lain terkait pepohonan jati yang tumbuh tinggi menghambat pemandangan dan masih terhalangnya jarak pandang dataran tinggi di Rembang oleh Gunung Muria.

Dalam kesempatan itu, Ali Muhiddin menjelaskan, dari total undangan kepada perwakilan ormas Islam, hanya Muhamadiyah yang menyatakan izin untuk tidak mengikuti kegiatan itu. Muhamaddiyah, katanya, sudah menetapkan bahwa Sabtu mereka memulai menjalankan ibadah puasa.

"Kami mengundang segenab perwakilan ormas Islam dan ahlul falak. Kami pernah sowan kepada temen Muhammadiyah, mereka menyatakan izin, pasalnya mereka sudah menetapkan bahwa Muhammadiyah positif puasa hari Sabtu," jelasnya.

Ali Muhiddin berharap, meskipun metode penentuan awal bulan berbeda, tetapi seluruh muslim di Indonesia dapat bersatu menjalankan ibadah puasa dengan mengikuti keputusan sidang isbat. (Ahmad Asmu'i/Mahbib)