Daerah

PCNU Banyuwangi: Ribuan Aset NU Pindah Tangan

Ahad, 14 Desember 2014 | 21:04 WIB

Banyuwangi, NU Online
Harta milik atas nama NU seperti sekolah, masjid, dan mushalla, rumah sakit, serta fasilitas umat yang lain cukup banyak. Namun tak sedikit berpindah kepemilikan meski saat pendirian diperuntukkan bagi kegiatan umat dan organisasi.
<>
Hal demikian yang mendasari PCNU Banyuwangi menggandeng Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Banyuwangi mengadakan MoU (memorandum of understanding). MoU tersebut dalam rangka percepatan sertifikasi tanah wakaf.

Dengan dilaksanakannya kesepakatan ini, Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi H. Masykur Ali berharap di tahun 2015, 75 persen aset NU bisa tersertifikasi wakaf dan tuntas 100 persen di tahun 2016.

Untuk itu selain dukungan dari BPN Kabupaten Banyuwangi, ia juga berharap bantuan dari Pemerintah Daerah dan Kepala KUA di Kabupaten Banyuwangi untuk turut mendukung proses sertifikasi tanah wakaf.

"Ribuan aset NU berpindah tangan karena kita tidak segera mengurus sertifikat wakaf aset-aset NU" Ujar H. Masykur Ali dalam sambutannya.

Sementara itu, Ketua PW LWPNU Jawa Timur Musta'in berharap, kesepakatan ini harus dijalankan dengan baik oleh kedua belah pihak. Disamping itu, peran Kepala KUA se-Kabupaten Banyuwangi juga sangat penting dalam percepatan proses sertifikasi tanah wakaf.

Ia menambahkan, hal-hal yang selama ini menjadi kendala dalam praktek pengurusan sertifkasi tanah wakaf diharapkan tidak terjadi kembali.

"Saya berharap kepada Kepala KUA untuk menggratiskan proses akta ikrar wakaf, niatkan sebagai wakaf Kepala KUA," ujar pria yang juga Kabag TU Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur tersebut.

Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas yang berkenan hadir dalam kegiatan tersebut mengingatkan betapa pentingnya status kepemilikan aset.

Selain itu, ia berpesan untuk menjaga aset-aset tersebut dan memanfaatkannya untuk kegiatan-kegiatan yang produktif. Masjid-masjid NU di Kabupaten Banyuwangi harus memiliki aset-aset tanah produktif yang bisa menunjang kegiatan keagamaan dan menjaga kebersihan masjid.

Ia berharap ke depan masjid harus menjadi bagian dari destinasi wisata. Masjid merupakan bagian penting dalam pembangunan di Kabupaten Banyuwangi, tidak hanya pembangunan dalam hal fisik namun juga berperan dalam pembangunan akhlak dan moral masyarakat banyuwangi.

"Membangun budaya ala ahlussunah wal jamaah merupakan bagian penting dalam pembangunan di Kabupaten Banyuwangi," ujar pria yang juga Ketua PW ISNU Jawa Timur.

Untuk mensukseskan program percepatan sertifikasi tanah wakaf di kabupaten Banyuwangi ia berjanji untuk membantu pembiayan 200 (duaratus) sertifkasi tanah wakaf dari kantong pribadinya.

Dalam kegiatan yang dihadiri MWCNU, Kepala KUA, dan PCNU di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Situbondo hadir sebagai narasumber Kepala BPN Provinsi Jawa Timur, Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, dan PW LWPNU Jawa Timur. (Fandi Ahmad/Abdullah Alawi)


Terkait