Medan, NU Online
Dengan selesainya masa tugas, PCNU Kota Medan menggelar Konfercab XVIII NU Kota Medan tanggal 24 Maret 2019 lalu. Konfercab memilih Rais Syuriyah, Ustadz H Ali Syahdana Dalimunthe melalui mekanisme AHWA dan Ketua Tanfidziyah Burhanuddin secara aklamasi. Selanjutnya PWNU Sumatera Utara merekomendasikan SK PCNU Kota Medan Masa Khidmat 2019-2024 sekaligus pelantikan kepada PBNU beberapa hari yang lalu.
Dalam konferensi persnya di Pakam (5/4), Ketua Caretaker PCNU Kota Medan yang juga Wakil Ketua PWNU Sumatera Utara H Adlin Damanik, menyampaikan PWNU Sumut telah menerima Salinan SK PCNU Kota Medan Masa Khidmat 2019-2024 dan akan melaksanakan pelantikan pada hari Selasa tanggal 9 April 2019 di Hotel Tiara Convention Medan dengan dirangkaikan acara Halaqoh Alim Ulama dan Pimpinan Pondok Pesantren se-Sumatera Utara.
"Insyaallah Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirojakan hadir melantik sekaligus memberikan tausyiah pada Halaqah Alim Ulama dan Pimpinan Pondok Pesantren tersebut," kata H Adlin Damanik yang saat itu didampingi pengurus unsur syuriyah dan tanfidziyah antara lain KH Abdul Hamid Ritonga, H Abrar M Dawud Faza, H Ashari Tambunan, H Upar Pulungan, H Syahrial Tambunan, H Aulia Tarigan, H Mhd Hatta Siregar, H Khairuddin Hutasuhut, dan Emir El Zuhdi Batubara.
Pelantikan sebagai Tonggak Kebangkitan Ekonomi Nahdliyyin
Di tempat terpisah, Burhanuddin Ketua PCNU Kota Medan bersama jajaran pengurusnya menjelaskan bahwa pelantikan PCNU akan dihadiri oleh 2000 warga NU. Pelantikan merupakan bukti awal semangat kebangkitan Nahdlatul Ulama di Kota Medan.
"Kami sungguh-sungguh akan melaksanakan khidmah Nahdliyah ini. Kami serius untuk menyemaikan Islam yang damai, ramah dan sejuk sebagaimana misi prinsip Islam yang rahmatan lil ‘alamin di tengah-tengah masyarakat dan salah satu nantinya akan mengembangkan program peningkatan ekonomi keumatan," ujarnya.
Ketua Panitia Pelantikan, yang juga Bendahara PCNU Kota Medan, Zulkarnain menambahkan pelantikan ini mengangkat tema terkait bidang ekonomi yakni Mari Bersatu Menuju Indonesia Maju sebagai konsentrasi program kerja NU Medan, sehingga diharapkan nantinya manfaat NU benar-benar nyata dan dirasakan oleh masyarakat.
"Kami memilih tema ini karena tidak ingin masyarakat mengenal NU hanya sebagai ormas keagamaan semata, tentu bidang ekonomi juga sangat penting agar kesejahteraan bisa tercapai," imbuhnya.
Persiapan-persiapan kegiatan pelantikan pun telah dilakukan, seperti koordinasi dengan Kepolisian Medan dan Daerah Sumatera Utara, pemasangan baliho di 10 titik kota Medan dan Deli Serdang, pemasangan bendera-bendera NU, persiapan warga NU sebanyak 2000 orang untuk menghadiri pelantikan dan pengiriman undangan kepada para pejabat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat serta pimpinan pondok pesantren sedang berjalan di lapangan. (Abrar/Kendi Setiawan)