Daerah

Pelajar di Pesantren Harus Kenal NU Sejak Dini

Ahad, 5 April 2015 | 08:03 WIB

Jombang, NU Online
Para santri dan pelajar yang menempuh pendidikan di pesantren nantinya diharapkan menjadi penerus Nahdlatul Ulama (NU). Karenanya membekali mereka dengan materi Aswaja dan NU adalah jawaban nyata agar kelak menjadi kader andalan.
<>
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang KH Irfan Sholeh merasa prihatin kalau kemudian ada pelajar yang terlibat dalam gerakan Islam garis keras ataupun kiri. 

"Kami sangat tidak ingin bila ada santri maupun pelajar alumni pesantren ini yang keluar dari Nahdlatul Ulama," kata Gus Irfan, sapaan akrabnya, Sabtu (4/4).

Apalagi seperti diketahui para pimpinan dan pengasuh pesantren Tambakberas adalah aktivis NU. Bahkan KH Abdul Wahab Chasbullah yang nota bene salah seorang pengasuh pesantren ini adalah di antara pendiri NU bersama sejumlah kiai lain.

Karenanya mengenalkan NU sejak dini adalah sebuah jawaban bagi ketersediaan kader dan penerus NU di masa mendatang. "Saya sangat bangga kalau sejak dini para pelajar di sekolah ini bisa dikenalkan keberadaan NU," tegaskanya. Karenanya Gus Irfan sangat berterima kasih atas itikad baik kepengurusan IPNU dan IPPNU Jombang yang telah mendirikan kepengurusan komisariat IPNU dan IPPNU di MTsN Bahrul Ulum.

Hal yang sama disampaikan Kepala MTsN Bahrul Ulum Muhammad Syua'ib. Baginya, NU identik dengan pesantren Tambakberas. "Karena pendiri NU adalah dari pesantren ini," terangnya. Selaku pimpinan sekolah, ia merasa sangat berdosa kalau para siswa dan siswinya tidak kenal dengan baik keberadaan NU. "Karena itu para pelajar di MTsN Tambakberas harus aktif di IPNU dan IPPNU," ungkapnya.

Apa yang disampaikan KH Irfan Sholeh dan Muhammad Syua'ib sebagai mata rangkai dari kegiatan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) di MTsN Bahrul Ulum. Kegiatan berlangsung dua hari yakni hari Kamis (2/4) serta Sabtu (4/4) diikuti sedikitnya 680 pelajar di GOR pesantren setempat. 

Hadir sebagai pemateri antara lain KH Taufiq Abdul Jalil yang mengupas tentang Aswaja NU, juga Dr H Ainur Rofiq yang menyampaikan materi ke-NUan. Sedangkan rekan dari IPNU dan IPPNU Jombang memberikan materi seputar organisasi pelajar tersebut, organisasi serta kepemimpinan. (Syaifullah/Alhafiz K)


Terkait