Bekasi, NU Online
Puluhan pengurus serta anggota Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putra dan Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Kota Bekasi mengutuk keras klaim Presiden AS Donald Trump yang menetapkan Yerusalem sebagai Ibu Kota negara Israel pada 6 Desember 2017 lalu.
Penolakan tersebut disuarakan pada Ahad (17/12), di depan Sekretariat PC IPNU IPPNU Kota Bekasi Jl Veteran No 22 Bekasi Selatan. Tak hanya menyuarakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina lewat aksi, para pelajar NU juga menggelar istighotsah dan doa bersama.
Ketua IPNU Kota Bekasi Adi Prasetyo mengatakan, sudah semestinya, sebagaimana amanat UUD 1945, bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
"Apalagi Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1945," ungkapnya.
Aksi bertajuk Solidarity for Palestine tersebut menginginkan agar Pemerintah Indonesia dapat menjadi problem solver atas konflik yang terjadi. Mereka mengajak seluruh komponen masyarakat Kota Bekasi untuk menyatakan sikap dan turut mendoakan rakyat Palestina.
"Kami harap agar Presiden Trump tidak congkak dengan kebijakan-kebijakan yang kontraproduktif dengan upaya menciptakan perdamaian dunia hanya demi kepentingan pragmatis. Ini preseden yang buruk bagi kemanusiaan kita," imbuh Ketua IPPNU Kota Bekasi Yuni Febriyani.
Ketua PCNU Kota Bekasi KH Zamakhsyari Abd Majid mengapresiasi aksi IPNU IPPNU Kota Bekasi terhadap tragedi di Palestina. Menurutnya, segala bentuk kezaliman harus dilawan, terutama sebab di Yerusalem terdapat banyak bangunan bersejarah umat Islam. (Rabiatul Adawiyah/Kendi Setiawan)