Daerah

Pelajar NU Harus Bangun Personal Branding

Selasa, 11 Desember 2018 | 19:00 WIB

Mojokerto, NU Online 
Pengurus Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)-Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto melakukan pelantikan pengurus baru. Pelantikan tersebut dibarengkan dengan rapat kerja sekalian.

Pelantikan dilakukan di auditorium graha NU komplek kantor Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Pacet. Ketua baru IPNU Pecet yaitu Rekan Yus Sahril Shobirin, sedangkan ketua IPPNU baru yaitu Rekanita Halimatus Sya'diyah.

Pengurus baru ini dilantik langsung oleh Wakil Ketua Pengurus Cabang IPNU Mojokerto Hanif Bisri Acara disambung dengan dialog bersama Ketua PC IPNU Kabupaten Mojokerto, Rekan Moch Shofiyuddin. Isu yang dibahas berkaitan dengan masalah jelang Konfercab PC IPNU Mojokerto.

"Terimakasih atas kepercayaan rekan-rekan semua. Selamat berkhidmat di NU. Motto kita belajar, berjuang, dan bertakwa. Belajar organisasi dan bermasyarakat. Berjuang besarkan NU, ini wajib. Dan tetap harus bertakwa pada Allah, agar hasil maksimal," kata Ketua IPPNU Pacet, Halimatus Sya'diyah, Ahad (10/12).

Halimatus menjelaskan kader IPNU-IPPNU di era revolusi 4.0 dituntut punya keahlian dalam bidang tertentu yang paling menonjol. Dalam bahasa lain, ia menyebutkan kader muda NU harus membangun personal branding sejak aktif di organisasi.

"Kader IPNU-IPPNU dituntut harus punya personal branding sesuai keahlian dan bakat masing-masing. Dalam rapat kerja tadi kami menyusun beberapa kegiatan yang menuju kesana. Sebut saja pelatihan berkelanjutan jurnalistik, fotografer, publik speaking," jelasnya.

Dikatakannya, personal branding memiliki arti sebuah cara memasarkan diri atau imej kader NU secara individu. Personal branding seringkali dikaitkan dengan suksesnya karier seseorang. Untuk itu, kader IPNU-IPPNU harus tahu bagaimana cara membangun personal branding lewat bidang keahlian dan media sosial.

"Cara membangun personal branding yaitu dengan cara fokus bakat, memperluas jaringan, membuat konten yang berkualitas dan bermanfaat, gunakan etika yang Baik, manfaatkan sosial media sesuai dengan karakteristik dan fungsinya," tandas Halimatus.

Syarif Abdurrahman 


Terkait