Bekasi, NU Online
Pelajar NU milenial harus mampu menjawab tantangan zaman di era revolusi industri 4.0, dengan semangat inovasi dan kreativitas.Hal itu dikatakan Pembina Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kecamatan Bantargebang, Wildan Fathurrahman, dalam peringatan Harlah IPNU-IPPNU, di Pesantren Al-Muttaqin, Bantargebang, Kota Bekasi, pada Ahad (3/3) malam.
"Kemajuan teknologi dan informasi ini seolah-olah menjadi berkah, tapi juga sekaligus akan mendatangkan musibah untuk kita," katanya.
Lebih jauh, ia berharap agar kader IPNU dan IPPNU harus cakap dalam menyikapi keadaan zaman, yakni situasi di mana persaingan global kian kentara. "Maka, karakter pelajar NU sebagai generasi penerus bangsa harus dikuatkan," kata Wildan.
Jika hal tersebut tidak dilakukan, lanjutnya, maka keberadaan generasi penerus bangsa akan semakin tergerus. "Derasnya informasi yang terkadang negatif, jika mereka itu tidak dikuatkan karakternya, maka mereka bakal sangat mudah tergerus dan terbawa ke hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya.
Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat Dwi Mustikawati menginginkan agar pelajar NU di Bantargebang berperan aktif dalam berselancar di media sosial dengan menyebar konten kebaikan.
"Minimal tidak sembarangan menshare berita-berita yang belum jelas kebenarannya. Kalau tidak yakin, cukup sampai di kita saja. Jangan disebar lagi. (Dan) kalau bisa bikin konten yang menarik dan kreatif," katanya.
Menurutnya, strategi bertahan sudah tidak lagi relevan digunakan dalam menghadapi situasi yang kian semrawut ini. Melainkan, harus segera menyusun strategi untuk menyerang. "Artinya kita menyerang dengan kreatif, serangan dalam arti positif. Misalnya dengan menyebar konten yang sejuk, melawan ujaran kebencian dengan berbagai kebaikan yang dituangkan dengan kreatif di medsos," ujar Dwi.
Ketua PAC Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Bantargebang, Bekasi, Akbar Abdul Aziz berharap, pelajar NU di daerahnya mampu memberikan energi positif dalam menjalankan aktivitas keseharian. "Terlebih di zaman yang situasinya sedang memanas karena jelang pilpres. Pelajar NU mesti jadi pemadam kebakaran, jangan justru yang menjadikan kobaran api itu semakin besar," kata Akbar kepada NU Online, pada Senin (4/3). (Aru Elgete/Muiz)