Daerah

Pelajar NU Jaktim Diminta Berkhidmat sesuai Bidangnya

Senin, 17 September 2018 | 00:30 WIB

Jakarta, NU Online
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jakarta Timur menggelar Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) dan Jurnalistik. Kegiatan IPNU dan IPPNU Jakarta Timur ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Falah, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat-Ahad, 14-16 September 2018.

Ketua Pengurus Cabang IPNU Ismail Marzuki mengatakan, kegiatan tersebut merupakan Makesta Jurnalistik angkatan kedua, dan sebagai pengkaderan NU pada tingkat pelajar putra putri di wilayah Jakarta Timur.

"Ini adalah gerbang awal menjadi kader NU menjadi anggota IPNU dan IPPNU," kata Ismail saat memberikan kata sambutan pada penutupan Makesta, Ahad (16/9).

Ismail menjelaskan, selain Makesta masih adalagi tahapan yang mesti ditempuh  setelah menjadi anggota dan pengurus IPNU dan IPPNU.

"Tidak hanya Makesta, juga masih ada pelatihan berikutnya, ada Latihan Kader Muda (Lakmud), Latihan Kader Utama (Lakud) dan latihan instruktur," terang Ismail.

Sementara, Wakil Katib Syuriah PCNU Jakarta Timur, Syarif Cakhyono berpesan agar para kader masuk dan berkhidmat di NU sesuai minat bidang masing masing.

"Bila seusia para peserta Makesta lebih tepat masuk ke IPNU itu bagi pelajar laki-laki dan bagi pelajar perempuannya masuklah ke IPPNU-nya," tutur Cakhyono.

Ia menerangkan ada banom banom dan lembaga di NU yang juga menjadi wadah sesuai dengan minat bidangnya.

"Setelah usia lanjut enggak menjadi pengurus IPNU dan IPPNU bisa ikut berkhidmat di Ansor atau Banser, atau bisa juga menjadi pengurus Fatayat, Muslimat maupun lembaga-lembaga atau bisa juga menjadi pengurus NU-nya sesuai ke ahlian masing-masing," sambung Cakhyono.

Berkhidmat di NU tidak ada ruginya, Cakhyono melanjutkan, justru akan banyak keberkahan. "Salah satunya adalah kita didoakan para pendiri NU dan di akui sebagai santri Mbah Kiai Hasyim Asy'ari. Sudah didoakan diakui sebagai santri oleh pendiri NU juga dapat keberkahan," beber Cakhyono.

Hal senada juga disampaikan KH Abdullah pengasuh Pesantren Darul Falah yang menyatakan bahwa menjadi NU tidak akan menjadi miskin.

"Masuk jadi anggota NU insyaallah kaya dan berkah kecuali sudah takdirnya jadi orang miskin. Tapi kalau miskin jangan disalahkan NU-nya," kata kiai Abdullah yang disambut tepuk tangan peserta Makesta.

Pihaknya menyilakan siapa saja yang ingin mengadakan kegiatan NU di pesantren asuhannya. "Insyaallah kami akan memberikan fasilitas yang dibutuhkan," ujarnya.

Lebih dari itu, Kiai Abdullah juga menawarkan pendidikan gratis bagi pengurus NU yang ingin menimba ilmu di Pesantren Darul Falah.

Pelatihan jurnalistik diikuti sejumlah pelajar tingkat SMA dan perguruan tinggi. Makesta dilanjutkan dengan pembaiatan. (Red: Kendi Setiawan)


Terkait