Sebagai organisasi jamaah dalam menjalankan organisasi pengurus NU diminta untuk selalu berpegang pada qanun siyasah NU yang digagas Rais Akbar KH M Hasyim Asy’ari yang merupakan rujukan sejak organisasi ini berdiri, sehingga dalam perjalanannya tidak mudah diadu domba maupun dipecah belah oleh kelompok lain.
“NU sebagai jamaah punya pegangan namanya qonun siyasah NU, agar tidak mudah diadu domba atau dipecah belah kepentingan kelompok, pengurus harus komitmen memegangi itu, di samping itu perjalanan organisasinya benar,” demikian disampaikan Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah dalam konferensi cabang NU Demak di Pesantren Fathul Huda Karanggawang Sidorejo Sayung, Demak, Ahad, (30/7).
Kiai Ubaid menambahkan, dalam perjalanannya jikalau pokok pikiran organisasi dipegang pengurus akan bijak dalam mengambil putusan atau menentukan langkah ke depan. Salah satu hal yang menjadi keperihatinan tatkala banyak santri yang melihat NU sebelah mata dan pengurus tidak peka dan menganggap sepele, yang mengakibatkan peluang kelompok lain mengambil kesempatan tersebut.
“Sekarang kalangan santri tertentu sudah berani bilang tidak usah NU-NUan yang penting ahlussunnah. Lha itu ahlussunnah yang bagaimana, karena mereka semua mengaku ahlussunnah?” tandas kiai Ubaid.
Konferensi ini selain dihadiri Pengurus Cabang, pengurus MWC, pengurus ranting se-Kabupaten Demak dan pimpinan pondok pesantren dihadiri pula PWNU Jawa Tengah, Banom PCNH, Bupati Demak, Kapoles Demak, Dandim 0716 Demak, Ketua DPRD Demak serta pimpinan parpol dan ormas se-Kabupaten Demak. (A Shiddiq Sugiarto/Alhafiz K)