Daerah

Perdalam Al-Qur'an, Umat Islam Bisa Jadi yang Terdepan

Senin, 21 Mei 2018 | 01:30 WIB

Perdalam Al-Qur'an, Umat Islam Bisa Jadi yang Terdepan

KH Sujadi, Bupati Pringsewu bersama jama'ah Jihad

Pringsewu, NU Online
Al-Qur'an merupakan kalam Allah yang memuat berbagai macam hal, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Jika manusia khususnya orang Islam terus menggali kandungan yang ada di dalamnya, maka umat Islam akan menjadi umat terdepan di segala bidang keilmuan.

Inilah penegasan Bupati Pringsewu KH Sujadi yang juga Mustasyar PCNU Pringsewu saat mengisi kajian tafsir Surat Al-Alaq pada Ngaji Ahad (Jihad) yang dilaksanakan di Aula Gedung PCNU Pringsewu, Ahad (20/5) sore.

"Dalam Al-Qur'an banyak sekali disebutkan ayat yang mengajak umat Islam untuk memikirkan kekuasaan Alah. Dengan berfikir, umat Islam akan berilmu dan dapat mengaplikasikannya sehingga umat Islam mampu menjadi umat produsen. Tapi keyataannya mayoritas masih menjadi konsumen," jelasnya sembari menjelaskan makna Iqro' (bacalah) yang menjadi perintah untuk selalu membaca dan berfikir.

Mengambil penjelasan dari Kitab Tafsir Jalalain, Kiai yang akrab disapa Abah Jadi ini menegaskan siapapun yang ingin menjadi orang yang mulia maka tidak akan lepas dari pendidikan.

"Ada dua kata yaitu tarbiyah (pendidikan) dan ta'lim (pembelajaran) dalam surat ini yang tidak bisa dipisahkan seperti dua sisi mata uang. Dengan ta'lim orang akan pintar dan dengan tarbiyah orang akan benar. Manusia diharapkan untuk pintar juga benar bukan hanya ilmu agama tapi segala bidang keilmuan," terangnya.

Surat Al-Alaq yang terdiri dari 19 ayat, 72 kalimat dan 270 huruf ini lanjutnya juga menyimpan pesan khusus agar manusia tidak hanya menerima kondisi yang ada. Manusia dituntut untuk terus berusaha melakukan inofasi-inofasi dengan ilmu pengetahuan yang terkandung dalam Al-Qur'an.

"Man amila ma alima, allamahu allahu maa lam ya'lam. Barang siapa melaksanakan apa yang ia tahu maka Allah akan memberitahu apa yang tidak ia ketahui," kata Abah Jadi mengutip kata bijak ulama untuk memotivasi agar umat Islam terus dan terus belajar serta melaksanakan apa yang diketahui.

Untuk mendapatkan ilmu terangnya, Allah telah memberikan petunjuk kepada manusia dengan belajar melalui perantara qalam (pena). Inilah pentingnya washilah (perantara) dalam mendapatkan ilmu. sehingga posisi guru yang menghantarkan ilmu ini memiliki peran penting.

"Siapa yang tidak mempunyai guru dalam menuntut ilmu maka setanlah yang akan menjadi gurunya," pungkasnya.

Kegiatan Ngaji Ahad (Jihad) ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh PCNU Pringsewu dengan berbagai macam kajian seperti tafsir Qur’an, hadits, tasawuf, fiqh dan sejenisnya. Kegiatan yang dilaksanakan sore hari jelang berbuka puasa ini, selalu dilaksanakan di pagi hari diluar bulan Ramadhan. Bupati Pringsewu yang juga seorang hafidz Qur’an ini menyampaikan materi kajian tafsir secara rutin pada Jihad ini. (Muhammad Faizin)


Terkait