Daerah

Pergelaran Tabuik Pariaman Tandai 1 Muharram

Sabtu, 25 Oktober 2014 | 20:03 WIB

Pariaman, NU Online
Pergelaran budaya Tabuik Pariaman dimulai Sabtu (25/10) ini bertepatan dengan 1 Muharram 1436 Hijriah. Pergelaran tradisi budaya Tabuik tersebut dimulai dengan ritual maambiak tanah (mengambil tanah).
<>
Wakil Wali Kota Pariaman Genius Umar kepada wartawan, Jumat (24/10) di Balaikota Pariaman menyebutkan, selain dimulainya prosesi maambiak tanah, peringatan 1 Muharram juga diselenggarakan pawai dan dzikir bersama.

"Sedangkan puncak acara Tabuik akan berlangsung pada Ahad (9/11). Tahun ini prosesi Tabuik berlangsung hingga 16 hari. Karena puncak pergelaran Tabuik berlangsung pada hari Minggu,” kata Genius didampingi Ketua Bappeda Kota Pariaman Yaminu Rizal,  dan Kabag Humas Pemko Pariaman Hendri.

Selama prosesi Tabuik tersebut berlangsung, kata dia, Pemerintahan Kota Pariaman menggelar berbagai agenda kesenian dan pertunjukan yang berasal dari berbagai daerah, baik di Propinsi Sumatera Barat maupun di luar Sumatera Barat.  

Pergelaran Tabuik sendiri merupakan perayaan atas peristiwa wafatnya cucu Nabi Muhammad Saw, Sayyidina Husein bin Ali yang gugur dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Irak pada 10 Muharam 61 Hijrah (681 Masehi).

Pada mulanya pergelaran Tabuik berlangsung setiap 1 hingga 10 Muharram. Namun belakangan, puncak pergelaran Tabuik selalu dilaksanakan pada hari Minggu sehingga mampu menyedot banyak pengunjung datang ke Kota Pariaman.

Bagi masyarakat Kota Pariaman dan Kabupaten Padangpariaman (yang disebut juga masyarakat Piaman), bulan Muharram disebut juga bulan Tabuik. Sehingga dalam kalender Piaman, perhitungan bulan dimulai dengan bulan Tabuik.

Dikatakan Genius Umar, diantara paket seni yang akan tampil dari Sanggar Darak Badarak (Kota Pariaman), Sanggar Binuang Sati (Tandikek, Padangpariaman), Sanggar Carano (Lubuk Alung, Padangpariaman), Dendang Taman Budaya (Padang), Must Muda (Propinsi Jambi), paket seni Kabupaten Dharmasraya, Medan, Pekanbaru dan paket seni Bengkulu.

"Artinya, selama dua minggu Kota Pariaman menyelenggarakan pesta budaya yang setiap malamnya ada pertunjukkan kesenian. Kita berharap masyarakat dan wisatawan bisa menikmati pertunjukkan kesenian tersebut," tutur Genius Umar.

Ditambahkan Genius, pada puncak pergelaran Tabuik, bakal dihadiri Duta Besar Iran, pejabat dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pejabat dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. "Melalui peran media dan wartawan, kita harapkan pergelaran Tabuik ini lebih meriah dibanding sebelumnya," kata Genius optimis.

Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Kota Pariaman Zamzamil menyebutkan, untuk menampung pengunjung yang datang ke Pariaman selama Tabuik berlangsung, sejak April 2014 lalu sudah mulai disiapkan rumah-rumah penduduk menjadi homestay. Hingga sekarang sudah ada 23 rumah dengan kapasitas 41 kamar yang siap menampung wisatawan yang menginap di Pariaman. Sebanyak 6 kamar diantaranya memiliki ruangan AC.

"Tarif yang dipatok hanya Rp 100.000 per kamar. Prioritas pertama yang akan kita tawarkan homestay ini adalah rombongan kesenian yang berasal dari luar Kota Pariaman dan Kabupaten Padangpariaman. Sisanya kita berharap sudah bisa menampung pengunjungi lainnya," kata Zamzamil. (Armaidi Tanjung/Abdullah Alawi)


Terkait