Daerah

Peringati Harlah NU, Nahdliyin Banjarnegara Deklarasi Antihoaks

Rabu, 6 Februari 2019 | 18:00 WIB

Peringati Harlah NU, Nahdliyin Banjarnegara Deklarasi Antihoaks

Harlah NU di Banjarnegara

Banjarnegara, NU Online
Peringatan Harlah ke-93 NU di Banjarnegara, Jawa Tengah diwarnai dengan deklarasi antihoaks, Rabu (6/2). Berlangsung di Gedung Aswaja Parakancanggah Banjarnegara, kegiatan ini juga dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banjarnegara, Sekretaris Daerah, Kepala Kantor Kesbangpollinmas, dan pimpinan OPD Lainnya.

Ketua PCNU Kabupaten Banjarnegara, KH Zahid Khasani memimpin hadirin untuk mengucapkan ikrar menyatakan menolak hoaks, fitnah, dan ghibah yang dapat memicu perselisihan dan perpecahan bangsa.

Ikrar tersebut antara lain menyatakan bahwa NU dengan tegas menolak hoaks, fitnah, dan ghibah yang dapat memicu perselisihan dan perpecahan bangsa. membudayakan menyaring informasi sebelum menyebarkannya. NU bertekad untuk selalu berpikir positif demi persatuan bangsa, serta setia kepada Pancasila dan melindungi NKRI.

"Warga NU harus mampu memberikan semangat untuk berhidmat, memperkuat ukhuwah, persatuan kesatuan. Bersama NU kita tebarkan Islam yang ramah, menjaga NKRI demi keutuhan bangsa sesua tema harlah kali ini," katanya.

Dengan bersatu, lanjutnya, bangsa Indonesia akan mampu menghadapi tantangan baik intern maupun ekstern. "Tetaplah bersatu manunggal menjadi satu, Insyaallah kalo bersatu menghadapi apa pun tetap berjalan. Ayo kita merapatkan barisan," imbuhnya.

Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono dalam sambutannya mengapresiasi deklarasi Nahdlatul Ulama yang menolak kabar bohong atau hoaks, fitnah, dan ghibah atau ujaran kebencian. Menurut Budhi, gerakan ini sangat baik untuk Indonesia yang tengah menghadapi gempuran hoaks di tahun politik.

"Ini adalah wujud perlawanan terhadap banyaknya hoaks yang ada di media sosial yang tujuannya ingin memecah belah bangsa dan umat," katanya usai menyaksikan deklarasi tersebut.

Menurut Budhi Sarwono, langkah NU bisa menjadi contoh bagi organisasi lainnya. "Ini bagus sekali kalau semua elemen, semua ormas, seluruh kelompok yang ada di daerah, di tanah air, semuanya menyampaikan pernyataan antihoaks," ujarnya.

Bupati menambahkan bahwa deklarasi seperti ini akan membantu setiap warga NU membangun pola pikir yang produktif, konstruktif, dan positif. "Ini akan menjadi bagian dari fondasi untuk menjadi bangsa yang besar kokoh kuat dan berkemajuan," katanya.

Ia mengingatkan, gerakan hoaks saat ini sudah diatur pemerintah dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Tindakan menyebar hoaks bisa dijatuhkan sanksi sesuai beleid tersebut. Dia mengatakan, fitnah dan ghibah pun ada sanksinya. "Ada sanksi yang bersifat spiritual," katanya.

Acara ditutup dengan hikmah pengajian bersama KH Said Asrori. Dalam ceramahnya ia mengajak warga NU untuk terus mengembangkan Islam yang penuh keramahan dan cinta damai, bukan Islam yang penuh kemarahan atau menganggap benar sendiri. Dengan begitu NU dan umat Islam akan semakin maju dan istikomah. (Sudin&Muji Prasetyo/Kendi Setiawan) 


Terkait