Daerah

Pesantren Tiang NU Menegakkan NKRI

Selasa, 4 Desember 2018 | 16:30 WIB

Pesantren Tiang NU Menegakkan NKRI

Ketua PWNU Jateng, KH Muzammil

Kendal, NU Online
Ketua PWNU Jawa Tengah, KH Muzammil mengatakan pesantren merupakan tiang Nahdlatul Ulama. Selama masih ada pesantren yang mengajarkan Islam Ahlussunnah wal jamaah Annahdliyyah, bendera NU masih akan tetap berkibar. Dan selama NU ada, maka bendera NKRI juga akan tetap tegak berdiri.

"Kita patut bersyukur di sini masih ada pesantren Tahfidzul Qur'an. Kita tidak bisa membayangkan jika tidak ada pesantren bagaimana kita bisa belajar ilmu agama. Sementara di luar sana masih banyak yang butuh siraman-siraman rohani, kita tidak boleh hanya berdiam diri," kata Kiai Muzammil saat memberikan sambutan pada Haflah Khotmil Qur'an dan Wisuda Santri Tahfidz angkatan ke-6 Pesantren Tahfidzul Qur'an Al Istiqomah Desa Penaruban, Weleri, Kendal, Jawa Tengah, belum lama ini.

Di pesantren asuhan Kiai Ali Shodiqun itu, Kiai Muzammil juga mengatakan negara akan diberkahi ketika empat hal ini dilaksanakan. Pertama, ajaran alim ulama diamalkan. Kedua, pemerintah berlaku adil. Ketiga, yang berkelebihan harta mau bersedekah. Keempat, yang miskin mau mendoakan yang lain. 

"Manakala empat hal itu dijalankan secara proporsional sesuai fungsi dan perannya masing-masing, Insya Allah Indonesia akan aman dan tenteram," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu Kiai Muzammil yang belum lama ini diamanahi memimpin NU Jawa Tengah memohonkan doa restu dari tokoh NU dan masyarakat Kendal. "Pengurus NU itu ibaratnya full timer. Yang punya NU itu para alim ulama, para pengasuh pondok pesantren, dan semua Nahdliyyin. Mohon doa restu semoga NU bisa  memberikan lebih banyak manfaat untuk masyarakat luas," ungkapnya.

Sementara itu, Gus Subkhan Aan Agoesta yang menyampaikan mauidhoh hasanah mengatakan selama masih ada pesantren yang menjadi tiangnya NU, negara ini masih akan tegak berdiri. Di pesantren para santri tidak hanya diajari ilmu agama, tapi juga dididik untuk mencintai negaranya. Santri yang tenanan mondoknya, tidak akan menjadi teroris. (Muhamad Sulhanudin/Kendi Setiawan)



Terkait