Daerah

PMII Probolinggo Usung Kaderisasi Berbasis Fakultas

Ahad, 13 April 2014 | 11:03 WIB

Probolinggo, NU Online
Dalam rakercab Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Probolinggo, Sabtu (12/4) malam, pengurus membahas pembenahan sistem kaderisasi. Mereka menggiring model kaderisasi yang bebrbasis fakultatif agar kader PMII tidak jauh dari basis keilmuan di bidangnya.
<>
Ketua PMII Probolinggo Muhammad Towil menyatakan, PMII kali ini harus segera berbenah memperbaiki fokus sistem kaderisasinya. Periode ini memang perlu fokus garapan terutama sistem kaderisasi.

“PMII harus memperbaiki citra, bahwa ikut organisasi bukan membuat kader tambah jauh dari basis keilmuannya. Tetapi dengan ikut PMII, mahasiswa akan sangat terbantu untuk lebih bisa mengembangkan keilmuan fakultatifnya,” kata Towil dalam rapat di kantor Sekretariat PMII Probolinggo jalan Raya Randupitu, Gending, Probolinggo.

“Banyak kalangan mahasiswa saat ini menilai PMII kurang baik. Seakan terlibat di PMII, kuliah mahasiswa bersangkutan menjadi molor dengan IP (indeks prestasinya) rendah. Ini perlu ditanggulangi bersama,” kata Sekretaris bidang ekternal PMII Probolinggo Moh Kholilullah.

Tolok ukur kaderisasi berbasis fakultatif tidak mesti IP tinggi. IP sedang  tapi jadi gubernur di fakultas masing-masing apa tidak terbilang bernilai? PMII harus punya nilai tawar ke sana dengan fokus gerakan sistem kaderisasi ini,” kata Towil.

Rakercab dipimpin langsung Muhammad Towil. Hadir juga Bendahara Zainul Anwar, Sekretaris bidang eksternal Moh Kholilullah, Ketua Korp PMII Putri (KOPRI) Siti Choiriyah dan sejumlah pengurus biro PMII Probolinggo. (Beni Juza/Alhafiz K)


Terkait