Pontianak, NU Online
Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Justice Rech Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Kalimantan Barat menyelenggarakan pelantikan dan Masa Penerimaan Anggota Baru atau Mapaba. Kegiatan mengangkat tema dzikir, fikir dan amal shaleh sebagai pepresentasi kader justice recht tersebut berlangsung Ahad, (23/9).
Menurut Muhammad Farhan, untuk memastikan keadilan, PMII hendaknya menangkis atau menangkal radikalisme di kampus. “Yakni dengan selalu menjaga dzikir, fikir dan amal shaleh sehingga bisa membangun sebuah keadilan,” kata Ketua PMII Rayon Justice Recht ini.
Farizal Amir selaku Ketua Komisariat Untan berharap dengan adanya pelantikan dan Mapaba bisa membentuk dan selalu membangun komunikasi antarsesama mahasiswa. “Dan dialnjutkan juga komunikasi dengan pihak kampus hingga nantinya bisa membuahkan kader yang lebih besar,” harapnya.
Abdul Wasi Ibrahim selaku Ketua Pengurus Cabang PMII Kota Pontianak berkenan melantik kepengurusan yang ada. Kemudian dirinya menjelaskan bahwa PMII adalah organisasi kemahasiswaan yang menganut ajaran Ahlussunnah wal Jamaah dan berediologi Pancasila.
“Sebagai kader PMII harus tangguh, berani, pantang menyerah, pantang putus asa, dan pantang mundur dalam situasi dan kondisi apapun,” tegasnya.
Dalam pandangannya, PMII harus kuat secara ideologis dan ilmu. “Serta tentunya bertanggung sehingga bisa menerapkan ilmu,” katanya.
Dirinya juga berharap Rayon Justice Rech selalu eksis, lebih baik dan lebih semangat dalam menjalankan tugas. “Pelantikan dan Mapaba ini merupakan kesempatan bagi kita agar saling mengenal dengan lebih dekat antarsesama,” ungkapnya.
Yang juga diingatkan agar para kader berkomitmen dalam memperjuangkan nilai Islam dan NKRI, juga toleransi tinggi. “NKRI adalah harga mati bagi PMII, demikian pula mengikis paham radikal, serta menjaga Islam rahmatan lilalamin,” urainya.
Sugeng Susila selaku Wakil Dekan bidang kemahasiswaan dan alumni Fakultas Hukum Untan, membuka secara langsung Mapaba.
Dirinya mengapresiasi kegiatan ini dan berpesan agar selalu membangun serta konsisten terhadap keadilan. “Juga harus banyak berdiskusi untuk menyiapkan solusi terhadap suatu masalah,” katanya.
Dalam pandangannya, mahasiswa adalah calon penerus, karenanya harus konsisten terhadap jalan yang baik, termasuk menangkal radikalisme atau terorisme. “Berpikir secara ilmiah agar bisa kritis, namun jangan menjadi teroris karena itu pertanda tidak bertanggung jawab,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia berpesan jangan sombong lantaran menjadi mahasiswa. “Mahasiswa harus bisa menjadi contoh yang baik bagi kehidupan. Demikian juga jangan takut belajar dan berbicara dalam menegakkan keadilan,” pesannya.
Di akhir paparannya, Sugeng Susila berpesan agar kader PMII menjadi insan yang toleran sebagaimana dicontohkan Rasulullah. “Meskipun sering dilempari dengan kotoran oleh orang kafir, namun selalu sabar dan memberikan toleransi sehingga bisa menyadarkan orang lain,” pungkasnya. (Rokib/Ibnu Nawawi)