Rais Syuriyah NU Lampung: Mempertahankan Aswaja Hukumnya Wajib
Ahad, 13 Januari 2019 | 07:00 WIB
Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung KH Muhsin Abdillah menegaskan bahwa mempertahankan paham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) di era saat ini hukumnya wajib. Hal ini melihat kondisi saat ini, berbagai paham, radikal maupun liberal, dengan gencar menggerus paham Aswaja An-Nahdliyyah yang dibawa para wali songo dan ulama salafussholihin ke Indonesia.
Penggerusan ini dilakukan dengan berbagai macam cara dan media di antaranya dengan gencar menyalah-nyalahkan, membid’ah-bid’ahkan, dan berbagai upaya lain agar warga NU lemah dalam memegang Aswaja. Perubahan zaman selama ini menurutnya membuat pergerakan paham-paham sudah mengarah kepada perang aqidah. Apalagi agama sering digunakan dan dipolitisasi kelompok tertentu untuk kepentingannya.
“Mempertahankan Aswaja hukumnya wajib. Kalau tidak dipertahankan akan tergerus,” tegas Pengasuh Pondok Pesantren Darussaadah Gunung Sugih Lampung Tengah ini, Sabtu (12/1).
Mempertahankan Aswaja di kalangan pengurus NU dapat dilakukan dengan berbagai cara di antaranya dengan kegiatan koordinasi dan komunikasi seluruh elemen pengurus yang menfokuskan penguatan Aswaja bagi warga NU. Kegiatan Lailatul Ijtima’ misalnya, bisa menjadi forum strategis bagi pengurus untuk merumuskan langkah strategis bagi kemaslahatan warga NU.
“Langkah koordinasi dan komunikasi seperti inilah yang sedang dikuatkan oleh Jajaran Syuriyah PWNU Lampung dengan melakukan kegiatan turun ke bawah (Turba) ke 15 Kabupaten/Kota saat ini,” ungkap Kiai Muhsin pada kegiatan Turba di aula kantor PCNU Kabupaten Pringsewu.
Langkah lain lanjutnya dengan menghidupkan kegiatan Bahtsul Masa’il yang merupakan forum untuk membahas masalah-masalah keagamaan sehingga mampu menjawab permasalahan yang sedang berkembang di masyarakat.
“Bahtsul Masa’il adalah ruh Nahdlatul Ulama. Forum ini merupakan forum yang sudah dicontohkan para ulama pendiri NU dalam menangani permasalahan di masyarakat yang memerlukan jawaban ataupun solusi,” jelas Kiai Muhsin.
Terkait Bahtsul Masa’il ini, Syuriyah PWNU Lampung akan lebih mengintensifkan program yang sudah berjalan pada kepengurusan sebelumnya. Kali ini, kegiatan Bahtsul Masa’il akan digelar secara periodik dan bergilir di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung. Kegiatan ini juga akan diperluas dengan menggandeng pondok pesantren di setiap daerahnya.
Selain kedua langkah tersebut, langkah langit juga harus dilakukan dengan memperkuat doa dan amalan-amalan yang diijazahkan oleh para kiai kepada warga NU. Berbagai amalan seperti hizib, wirid, shalawat dan sejenisnya harus dimasifkan dan diistiqomahkan. (Muhammad Faizin)