Daerah

Raker RMINU Jateng Kaji Tantangan Pesantren secara Luas

Sabtu, 10 Desember 2016 | 04:01 WIB

Semarang, NU Online
Pengurus Wilayah Rabithah Ma'ahid Islamiyyah Nahdlatul Ulama (PW RMI NU) Jawa Tengah mengadakan rapat kerja dengan kepengurusan baru. Kekosongan kepengurusan mengharuskan pengurus membentuk langkah strategis untuk menjalankan organisasi yang tinggal 2 tahun dibawah kepemimpinan Kiai Mandzhur Labib. 

Rapat kerja pengurus kali ini bertempat di gedung Bulog Divre Jateng, Ahad (10/12). Hadir sebagai narasumber KH Abdul Ghaffar Rozin untuk memberikan gambaran makro dan mikro tantangan pesantren ke depan. Banyak tantangan yang di hadapi pesantren baik hubungan internal dan eksternal. 

Gerakan Ayo Mondok yang selama ini menjadi jargon terdepan pesantren harus mulai diturunkan dalam bentuk hal-hal yang lebih aplikatif. Gerakan Pesantrenku Bersih Pesantrenku Keren menjadi salah satu turunan yang dapat digerakkan di masing-masing pesantren. Citra pesantren sebagai lembaga pendidikan harus menjadi teladan bagi santri dan masyarakat pada umumnya. 

"Kita mengundang Gus Rozin ke Jateng untuk menyinergikan program agar ada kesepahaman antara pusat dan wilayah," terang Gus Mandzhur.

Banyak permasalahan yang timbul di kalangan masyarakat bawah dan perlu sentuhan dari pengurus pusat dan wilayah. Perlu adanya media sharing untuk memberikan informasi yang jernih baik itu terkait ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Agar masyarakat tak kebingungan dalam menentukan sikap atas keadaan yang sedang terjadi.

Usai rapat koordinasi dengan pengurus pusat, PW RMI NU Jateng akan mengadakan diskusi dengan Konsorsium Ekonomi Kerakyatan, Bulog Divre Jateng dan Pesantren se-Jawa Tengah. Diskusi ini akan membahas penguatan bidang ekonomi, hal ini perlu untuk menjadikan kemandirian pesantren berdaya dan memiliki ketahanan. (Zulfa/Fathoni)


Terkait