Magelang, NU Online

Menghadapi Ujian Nasional atau UN dari berbagai tingkatan, setidaknya 750 pelajar menggelar mujahadah. Diharapkan ujian berjalan lancar, dan para pelajar di kelas akhir mampu melewati UN dengan sukses. 

"Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membekali para pelajar yang akan melaksanakan ujian nasional di bulan April nanti dengan kegiatan rohaniah yakni mujahadah. Semoga mereka dimudahkan dalam mengerjakan soal-soal UN," kata ketua panitia, Dini Izzatul Mila, Senin (26/3).

Kegiatan yang berlangsung di Pondok Pesantren Darussalam Timur, Watucongol, Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah tersebut diikuti ratusan pelajar dari berbagai jenjang baik MI/SD, MTs/SMP, serta MA/SMK/SMA yang berada di lingkungan Muntilan dan sekitarnya. 

Di hadapan peserta yang memadati aula, Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Timur Gus Muhammad Haffi Firdausy memberikan motivasi agar para peserta bisa mengetahui pentingnya doa bersama. 

“Doa bersama bisa membantu para pelajar dalam mempersiapkan diri menghadapi UN,” kata Gus Haffi, sapaan akrabnya. Karena itu, para pelajar menggunakan amalan-amalan Ahlussunah Waljama’ah An Nahdliyah, lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut Gus Waffi juga mengingatkan peserta akan manfaat membaca. "Kunci pokok pelajar sukses adalah dengan membaca, meski hanya beberapa menit saja tetapi akan mendapatkan pengetahuan baru,” urainya. Dengan membaca pula, bisa merespon otak untuk mengembangkan pola pikir dalam menjawab suatu pertanyaan, lanjutnya. 

"Saya sangat beruntung bisa mengikuti kegiatan seperti ini karena bisa membatu dalam mempersiapkan UN maupun Ujian Nasional Berbasis Komputer dengan usaha secara batiniah," kata Sirva Ismaya, salah seorang peserta.

Di samping mujahadah, kegiatan ini sebagai satu rangkaian dari hari lahir ke-64 Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan yang ke-63 Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Pada kesempatan tersebut juga dilantik kepengurusan Pimpinan Anak Cabang IPNU IPPNU Kecamatan Muntilan periode 2018/2020. (Red: Ibnu Nawawi)