Klaten, NU Online
Ratusan warga tampak antusias mengikuti ruqyah massal yang diselenggarakan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Klaten, Ahad (3/12). Acara yang diikuti ratusan orang tersebut digelar di Gedung Islamic Center MWCNU Juwiring.
Ketua LDNU Klaten Hamam Baihaqi menerangkan, penyelenggaraan kegiatan ruqyah massal kali ini merupakan yang kedua kalinya. “Sebelumnya sudah kita laksanakan di Jatinom. Alhamdulillah hari ini ada 162 peserta yang ikut,” terangnya.
Ia mengatakan, pihaknya menggunakan metode ruqyah versi Aswaja. "Pengobatan ruqyah versi Aswaja, tidak berbau klenik atau apalagi jampi-jampi. Semuanya rasional, dan tidak ada unsur syirik," kata Hamam.
Pelatihan ruqyah ini, imbuh Hamam, juga dapat menjadi media dakwah. “Tujuan acara ini untuk dakwah. Terkadang masyarakat begitu mudah mengecap syirik terhadap pengobatan non-medis semacam ruqyah dan sebagainya. Padahal semua tergantung keyakinan," tuturnya.
Setelah sukses di dua penyelenggaraan pihaknya akan kembali mengadakan acara serupa, yakni di Jogonalan (Ahad, 17 Desember 2017, Pukul. 12.30 WIB), kemudian di Pedan (Ahad, 7 Januari 2017, Pukul. 12.30 WIB) dan di Kota Klaten (Ahad, 21 Januari 2017, Pukul. 12.30 WIB). (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)
Ratusan warga tampak antusias mengikuti ruqyah massal yang diselenggarakan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Klaten, Ahad (3/12). Acara yang diikuti ratusan orang tersebut digelar di Gedung Islamic Center MWCNU Juwiring.
Ketua LDNU Klaten Hamam Baihaqi menerangkan, penyelenggaraan kegiatan ruqyah massal kali ini merupakan yang kedua kalinya. “Sebelumnya sudah kita laksanakan di Jatinom. Alhamdulillah hari ini ada 162 peserta yang ikut,” terangnya.
Ia mengatakan, pihaknya menggunakan metode ruqyah versi Aswaja. "Pengobatan ruqyah versi Aswaja, tidak berbau klenik atau apalagi jampi-jampi. Semuanya rasional, dan tidak ada unsur syirik," kata Hamam.
Pelatihan ruqyah ini, imbuh Hamam, juga dapat menjadi media dakwah. “Tujuan acara ini untuk dakwah. Terkadang masyarakat begitu mudah mengecap syirik terhadap pengobatan non-medis semacam ruqyah dan sebagainya. Padahal semua tergantung keyakinan," tuturnya.
Setelah sukses di dua penyelenggaraan pihaknya akan kembali mengadakan acara serupa, yakni di Jogonalan (Ahad, 17 Desember 2017, Pukul. 12.30 WIB), kemudian di Pedan (Ahad, 7 Januari 2017, Pukul. 12.30 WIB) dan di Kota Klaten (Ahad, 21 Januari 2017, Pukul. 12.30 WIB). (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)
