Solo, NU Online
Usai libur selama Ramadan dan Lebaran, pengajian Rijalul Ansor yang digelar Gerakan Pemuda Ansor Kota Solo kembali diselenggarakan, Selasa (17/9) malam. Acara yang bertempat di depan gedung PCNU Kota Surakarta itu dihadiri ribuan jamaah.
<>
Habib Jamal bin Abdul Qadir as-Segaf memimpin jalan acaranya dengan pembacaan kitab maulid Simtuddurar. Usai pembacaan selawat, Habib Muhammad bin Husein bin Anis al-Habsyi menyampaikan ceramah.
Cucu penulis Simtuddurar itu menerangkan tentang kewajiban membela negara. “Membela negara hukumnya wajib, karena NKRI sudah final, harga mati,” tegasnya.
Menurutnya dalam bingkai NKRI ini, justru memberikan rasa aman pada semua orang untuk menjalankan ibadah, termasuk kepada orang Islam sendiri.
“Justru dengan adanya Indonesia semua aman menjalankan ibadah,” terangnya.
Habib Muhammad mencontohkan kalau diatur sesuai syariatnya masing-masing, maka tiap daerah akan mengambil kebijakan yang berbeda-beda, yang kemungkinan juga dapat merugikan umat Islam.
Di Bali tetap ada mushola, meskipun di sana Islam minoritas. Di negara lain tidak ada yang seperti itu, kata Habib Muhammad.
Ceramah habib muda dari Solo itu kemudian ditutup dengan doa. Acara berakhir sekitar pukul 22.30 WIB.
Pengajian Rijalul Ansor ini merupakan program rutin, yang dilaksanakan setiap Selasa malam, minggu ketiga. Pada kesempatan itu, GP Ansor Solo juga menyampaikan beberapa program yang akan maupun sudah dilaksanakan. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)