Jombang, NU Online
Santri Husada pesantren Tebuireng menggelar aksi donor darah di aula Bachir Ahmad lantai 3 Gedung Yusuf Hasyim, Jumat (3/4). Mereka merelakan pengambilan darahnya pada kegiatan sosial yang difasilitasi Unit Kebersihan Lingkungan (UKLP) Pesantren Tebuireng dan PMI Jombang.
<>
Kepala pesantren Tebuireng H Ahmad Ainur Rofiq membuka kegiatan sosial yang dihadiri sedkitnya 200 santri. H Ainur Rofiq berharap, “Dengan adanya acara ini setetes darah seluruh kehidupan, merupakan amal di akhirat kelak.”

Ketua panitia pelaksana aksi Bayu mengatakan, kegiatan ini merupakan aksi perdana Santri Husada. "Karena kesadaran akan kurangnya pasokan darah di Jombang, santri Tebuireng perlu ikut serta membantu," kata Bayu.

Pernyataan ini dipertegas oleh Ketua Administrasi PMI Jombang Muhammad Anam. Dalam sambutannya Anam menegaskan bahwa stok darah di Jombang masih sangat kurang dari angka cukup. Pasalnya kebutuhan darah setiap bulannya mencapai angka 2.200 kantung. Sementara darah yang tersedia sementara ini per bulan hanya mencapai 1.500 kantong.

"Darah itu tidak bisa diproduksi seperti obat di perusahaan melainkan dari donor. Makanya bantuan darah sangat penting sekali, apalagi saat marak terjadi kasus DBD," ujar Anam.

Jumlah pendaftar donor darah mencapai 130 orang. Sedangkan yang dinyatakan  lulus uji kelayakan mendonor hanya sekitar 99 orang. Para pendonor mayoritas adalah santri, disusul kemudian para ustadz dan karyawan. Bahkan Nyai Hj Farida Salahuddin Wahid turut serta mendonorkan darahnya siang tadi setelah sholat Jum'at. (Abror/Alhafiz K)