Daerah

Sekretaris NU Jateng Jelaskan Keunikan NU Dibanding Ormas Lain

Sabtu, 30 Maret 2019 | 01:30 WIB

Sekretaris NU Jateng Jelaskan Keunikan NU Dibanding Ormas Lain

KH Hudallah Ridwan, Sekretaris PWNU Jawa Tengah (Ist.)

Pringsewu, NU Online
Nahdlatul Ulama merupakan organisasi yang unik. Organisasi kemasyarakatan agama terbesar di dunia ini memiliki sistem tata organisasi yang tidak semua berbasis pada formal struktural dalam menjalankan visi dan misinya sebagaimana normalnya organisasi.

"NU memang unik dan beda dari Ormas Lain. Tidak semua berbasis pada struktural namun tetap solid menjalankan amaliah dan fungsinya masing-masing," jelas Sekretaris Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah KH Hudallah Ridwan (Gus Huda) saat hadir di Pringsewu, Jumat (29/3).

Banyak para peneliti yang "bingung" memahami Jam'iyyah Nahdlatul Ulama. Banyak peneliti tidak menemukan jawaban terhadap penelitian yang dilakukan karena tidak bisa mengukur NU melalui kata-kata dan angka.

Gus Huda mengibaratkan perbedaan NU dengan organisasi lainnya seperti momen kematian dan pernikahan. Perbedaan yang mencolok dari kedua hajatan yang sering ada di tengah masyarakat ini adalah saat pembentukan panitia dan pelaksanaannya.

"Aktifitas dalam NU itu terbentuk secara alamiah seperti masyarakat menfungsikan diri mereka sendiri saat tetangganya meninggal dunia. Tanpa dikomando, proses pelaksanaan dapat berjalan dengan baik," katanya.

Berbeda dengan panitia hajat pernikahan lanjutnya, harus disusun kepanitiaannya, diberi komando dan dibentuk secara formal. Setiap elemen cenderung hanya fokus kepada tupoksinya masing-masing.

"Warga NU mampu memposisikan diri tanpa terpaku kepada sistem dan alur organisasi secara kaku. Maka warga NU itu tidak kaku, fleksible, berfikir dan bersikap moderat," ungkapnya.

Moderatisme yang dipegang warga NU inilah yang kemudian membuat kondisi masyarakat di Indonesia damai walaupun hidup di tengah-tengah perbedaan suku, budaya, bahasa, dan agama. Berbagai persoalan, propaganda dan konflik yang terjadi mampu diselesaikan dengan baik.

Gus Huda menilai, sebenarnya propaganda untuk memecah belah Indonesia melalui berbagai cara khususnya lewat media sosial lebih dahsyat dibanding yang terjadi di kawasan Timur Tengah. Namun dengan budaya dan sikap moderat yang dimiliki masyarakat Indonesia, dalam hal ini warga NU, mampu meredamnya.

Sehingga Gus Huda menilai bahwa Eksistensi NU di bumi Nusantara ini merupakan kehendak Allah untuk menjaga Agama Islam dan menunjukkan aplikasi yang sesungguhnya dari nilai-nilai Islam yang tertuang dalam Al-Qur'an.

"NU merupakan bentuk penjagaan Allah kepada Al-Qur'an dan kandungannya dalam kehidupan nyata. Kehadiran NU mampu mewujudkan Rahmatan lil Alamin di bumi Nusantara," pungkasnya. (Muhammad Faizin)


Terkait