Jember, NU Online
Katib Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember Muhammad Nor Harisuddin menegaskan, ISIS perlu diantisipasi sedemikian rupa agar tidak sampai tumbuh dan mewabah di Indonesia. Sebab, jika bibit ISIS telah tumbuh cukup sulit untuk diberantas karena mereka menggunakan gerakan bawah tanah.
<>
“NU dan kita semua harus memantau itu, dan aparat harus sigap untuk membasmi ISIS,” ujarnya di kediamannya, Rabu (6/8).
Menurut Haris, sapaan akrabnya, peluang masuknya ISIS di Indonesia sangat terbuka lebar. Pasalnya, selama ini di Indonesia sudah menyebar gerakan Islam radikal yang ingin mendirikan khilafah islamiyah. Sebagian dari gerakan itu, bahkan kerap melakukan aksi kekerasan atas nama agama dengan menebar teror.
Dikatakannya, ada persingggungan bahkan persamaan tujuan antara gerakan Islam radikal di Indonesia dengan ISIS. Yaitu sama-sama ingin mendirikan daulah islamiah. “Ini gampang nyambungnya. Cuma mereka (ISIS) lebih brutal,” jelas alumni Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Situbondo itu.
Kendati demikian, kata Haris, dalam menghadapi ISIS tidak perlu serampangan, namun bisa dengan cara yang bijak dan tepat. Pendekatan yang paling elegan adalah dengan mengajak mereka untuk kembali ke jalan yang benar dan sesuai dengan falsafah bangsa Indonesia.
“Memang sulit karena mereka sudah didoktrin begitu rupa. Tapi nyatanya, banyak mantan teroris yang bertobat,” ucapnya. (Aryudi A. Razaq/Mahbib)