Daerah

Takmir Masjid Harus Berani Cegah dan Lawan Politisasi Masjid

Ahad, 24 Februari 2019 | 15:15 WIB

Takmir Masjid Harus Berani Cegah dan Lawan Politisasi Masjid

Ilustrasi (Ist.)

Jakarta, NU Online
Lembaga Takmir Masjid (LTM) PBNU mendorong para takmir masjid ataupun Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), segenap jama'ah masjid dan tokoh masyarakat untuk berperan aktif mencegah dan melawan masuknya provokasi dan kampanye politik kekuasaan ke dalam masjid.

Para takmir juga harus berani mengingatkan atau bahkan menghentikan para khatib atau dai yang melakukan provokasi politik praktis di dalam masjid.

"Di bulan-bulan politik ini, para petualang politik mulai masuk ke masjid, kampanye di dalam masjid, melakukan berbagai manuver dan insinuasi (sembunyi-sembunyi) yang memanfaatkan masjid sebagai ladang kampanye mereka. Para petualang politik tidak segan-segan melakukan provokasi dengan berbagai bentuk fitnah, hoaks, dan ujaran kebencian. Ini tidak bisa dibenarkan. Ini harus dihentikan. Ini harus dilawan," kata Koordinator Nasional Bersih-Bersih Masjid (BBM) Berkah LTM PBNU Ali Sobirin kepada NU Online, Ahad (24/2)

Para takmir lanjut Ali, harus mengintensifkan silaturahmi dan tabayun untuk mengatasi segala bentuk insinuasi politik dan manuver politisasi masjid. Para takmir juga harus meramaikan masjid sebagai pusat persaudaraan dan persatuan seluruh umat Islam.

"Masjid adalah rumah Allah, tempat di mana umat Islam bermunajat kepada Allah SWT. Masjid juga adalah tempat membangun sebuah peradaban yang menjunjung nilai-nilai Rahmatan lil Alamin. Dengan kata lain, masjid merupakan sarana atau fasilitas untuk terinderanya kasih sayang di pelataran masyarakat," katanya.

Masjid lanjut Ali, adalah tempat perekat umat, bahkan perekat seluruh bangsa. Masjid adalah tempat di mana nilai-nilai persaudaraan dan persatuan ditumbuh-kembangkan, baik itu antar sesama muslim, antar sesama warga negara, maupun antar sesama manusia.

"Politik masjid adalah politik kebangsaan, yaitu politik yang mengedepankan cinta dan kasih sayang untuk seluruh elemen bangsa. Oleh karena itu, masjid harus bersih dari berbagai hal yang berurusan dengan politik kekuasaan atau politik jangka pendek karena itu melanggar fungsi dasar masjid dan mengancam norma-norma ukhuwah (persaudaraan dan persatuan) di tengah-tengah masyarakat," tegasnya.

Oleh karenanya ia mengajak umat Islam untuk menghidupkan masjid sebagai pusat distribusi Rahmatan lil Alamin di tengah-tengah masyarakat.

"Masjid harus bersih dari fitnah, hoaks, dan ujaran kebencian," tegasnya. (Red: Muhammad Faizin)


Terkait