Daerah

Tarling, Sarana Perekat Ukhuwah Islam

Sabtu, 5 Juli 2014 | 06:03 WIB

Karanganyar, NU Online
Sejumlah tokoh agama dan perangkat desa Ngadirejo kabupaten Karanganyar mengadakan tarawih keliling yang lazim disebut Tarling pada Ramadhan kali ini. Tarling dari dusun ke dusun ini menjadi wadah silaturahmi sesama warga dan antarormas Islam sepanjang Ramadhan.
<>
Setiap perwakilan ormas secara bergiliran menyampaikan taushiyah agama usai sholat Tarawih. “Jadi dalam praktiknya bisa jadi di masjid NU penyampai taushiyahnya warga Muhammadiyah. Masjid Muhammadiyah bisa diisi oleh warga MTA atau LDII. Demikian juga sebaliknya,” kata salah seorang tokoh agama setempat, Sukidi kepada NU Online, Sabtu (5/7).

Semua perwakilan ormas itu sudah bisa saling memahami. Mereka menjaga etika dakwah. Mereka tidak menyinggung amaliyah yang menjadi perbedaan pendapat di kalangan ormas. Dakwah yang disampaikan tidak bermuatan cacian dan pujian kepada salah satu ormas tertentu.

Sedangkan yang berwenang membuat jadwal penyampai taushiyah ialah perangat desa. Tujuannya tak lain agar tercipta kehidupan beragama yang rukun, damai, dan saling menghormati antarwarga meskipun berbeda pemahaman.

“Jadi kita pergunakan momentum Ramadhan ini untuk membiasakan masyarakat hidup berdampingan antargolongan baik NU, Muhammadiyah, MTA, LDII, dan JT,” tutup Sukidi. (Ahmad Rosyidi/Alhafiz K)


Terkait