Kudus, NU Online
Untuk pertama kalinya, Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU MA NU Hasyim Asy’ari 3 Honggosoco, Jekulo Kudus, mengadakan agenda Masa Kesetiaan Anggota (Makesta). Kegiatan yang diikuti 55 peserta kelas X itu dipandu tim instruktur PAC Jekulo. Selama tiga hari, acara ini berlokasi di madrasah setempat pada Rabu-Jumat (25-27).
<>
Menurut pemaparan Kepala Madrasah, Cipto Hadi Saputra, mulai tahun ini madrasah menekankan peran Pimpinan Komisariat. Dan Makesta ini diadakan demi membentengi para pelajar dari serangan ideologi luar selain Ahlussunnah wal-Jama’ah.
“Mulai tahun ini kami memang menekankan Komisariat IPNU-IPPNU. Sekarang ini semakin banyak ancaman akidah dari luar, jika tidak dibentengi sejak dini maka para pelajar kita akan sangat rawan. Dan Makesta ini merupakan bagian dari upaya kami untuk menyelamatkan akidah Aswaja mereka,” terang Cipto (26/6).
Dukungan penuh dari pihak madrasah memaksimalkan agenda ini. Peserta wajib mengikuti kegiatan tanpa syarat mengeluarkan uang, gratis. Segenap materi mulai Aswaja, ke-NU-an, Kepemimpinan dan Keorganisasian, disampaikan oleh para guru sendiri. Panitia baru mengundang pihak luar madrasah untuk materi IPNU-IPPNU dan CBP-KPP, yakni diundang dari Pimpinan Cabang Kudus.
Salah satu panitia, Nudia Fitriyani, mengungkapkan, dengan makesta ini diharapkan Pimpinan Komisariat akan berlanjut ke depan lebih baik. “Kami ingin agar dengan Makesta, akan peserta akan semakin mendalami ke-IPNU-IPPNU-an dan dapat meneruskan Komisariat di madrasah,” ujar Fitri yang kelas XII IPS 1 ini.
Menurut pemaparan Fitri, terdapat sebagian peserta Makesta yang sebelumnya sudah pernah mengikuti Makesta di Pimpinan Ranting. “Sebagian peserta ada yang sudah pernah mengikuti Makesta di IPNU-IPPNU rantingnya masing-masing. Namun meskipun di desa mereka sudah aktif IPNU-IPPNU, namun tetap harus mengikuti Makesta ini. Sebab agenda ini memang diwajibkan,” kata Fitri juga menjabat di Departemen Pembinaan dan Pengkaderan di Komisariat.
Meski banyak organisasi kepengurusan, sejak OSIS, Pramuka, hingga Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU, namun mereka tetap semangat menjalankan program. “Tidak ada gesekan di antara mereka. Hanya perbedaan pimpinan di masing organisasi tidak membuat satu dan yang lain iri. Mereka sudah paham dan mampu bekerja sama,” jelas Cipto.
Pernyataan tersebut pun dikuatkan oleh Fitri, yang menyatakan bahwa memang tak ada masalah dengan teman-temannya di organisasi. [Istahiyyah/Abdullah Alawi]
Kudus, NU Online
Untuk pertama kalinya, Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU MA NU Hasyim Asy’ari 3 Honggosoco, Jekulo Kudus, mengadakan agenda Masa Kesetiaan Anggota (Makesta). Kegiatan yang diikuti 55 peserta kelas X itu dipandu tim instruktur PAC Jekulo. Selama tiga hari, acara ini berlokasi di madrasah setempat pada Rabu-Jumat (25-27).
Menurut pemaparan Kepala Madrasah, Cipto Hadi Saputra, mulai tahun ini madrasah menekankan peran Pimpinan Komisariat. Dan Makesta ini diadakan demi membentengi para pelajar dari serangan ideologi luar selain Ahlussunnah wal-Jama’ah.
“Mulai tahun ini kami memang menekankan Komisariat IPNU-IPPNU. Sekarang ini semakin banyak ancaman akidah dari luar, jika tidak dibentengi sejak dini maka para pelajar kita akan sangat rawan. Dan Makesta ini merupakan bagian dari upaya kami untuk menyelamatkan akidah Aswaja mereka,” terang Cipto (26/6).
Dukungan penuh dari pihak madrasah memaksimalkan agenda ini. Peserta wajib mengikuti kegiatan tanpa syarat mengeluarkan uang, gratis. Segenap materi mulai Aswaja, ke-NU-an, Kepemimpinan dan Keorganisasian, disampaikan oleh para guru sendiri. Panitia baru mengundang pihak luar madrasah untuk materi IPNU-IPPNU dan CBP-KPP, yakni diundang dari Pimpinan Cabang Kudus.
Salah satu panitia, Nudia Fitriyani, mengungkapkan, dengan makesta ini diharapkan Pimpinan Komisariat akan berlanjut ke depan lebih baik. “Kami ingin agar dengan Makesta, akan peserta akan semakin mendalami ke-IPNU-IPPNU-an dan dapat meneruskan Komisariat di madrasah,” ujar Fitri yang kelas XII IPS 1 ini.
Menurut pemaparan Fitri, terdapat sebagian peserta Makesta yang sebelumnya sudah pernah mengikuti Makesta di Pimpinan Ranting. “Sebagian peserta ada yang sudah pernah mengikuti Makesta di IPNU-IPPNU rantingnya masing-masing. Namun meskipun di desa mereka sudah aktif IPNU-IPPNU, namun tetap harus mengikuti Makesta ini. Sebab agenda ini memang diwajibkan,” kata Fitri juga menjabat di Departemen Pembinaan dan Pengkaderan di Komisariat.
Meski banyak organisasi kepengurusan, sejak OSIS, Pramuka, hingga Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU, namun mereka tetap semangat menjalankan program. “Tidak ada gesekan di antara mereka. Hanya perbedaan pimpinan di masing organisasi tidak membuat satu dan yang lain iri. Mereka sudah paham dan mampu bekerja sama,” jelas Cipto.
Pernyataan tersebut pun dikuatkan oleh Fitri, yang menyatakan bahwa memang tak ada masalah dengan teman-temannya di organisasi.[ Istahiyyah/Abdullah Alawi]
Tekankan Aswaja, MA NU Hasyim Asy’ari Wajibkan Makesta
Kudus, NU Online
Untuk pertama kalinya, Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU MA NU Hasyim Asy’ari 3 Honggosoco, Jekulo Kudus, mengadakan agenda Masa Kesetiaan Anggota (Makesta). Kegiatan yang diikuti 55 peserta kelas X itu dipandu tim instruktur PAC Jekulo. Selama tiga hari, acara ini berlokasi di madrasah setempat pada Rabu-Jumat (25-27).
Menurut pemaparan Kepala Madrasah, Cipto Hadi Saputra, mulai tahun ini madrasah menekankan peran Pimpinan Komisariat. Dan Makesta ini diadakan demi membentengi para pelajar dari serangan ideologi luar selain Ahlussunnah wal-Jama’ah.
“Mulai tahun ini kami memang menekankan Komisariat IPNU-IPPNU. Sekarang ini semakin banyak ancaman akidah dari luar, jika tidak dibentengi sejak dini maka para pelajar kita akan sangat rawan. Dan Makesta ini merupakan bagian dari upaya kami untuk menyelamatkan akidah Aswaja mereka,” terang Cipto (26/6).
Dukungan penuh dari pihak madrasah memaksimalkan agenda ini. Peserta wajib mengikuti kegiatan tanpa syarat mengeluarkan uang, gratis. Segenap materi mulai Aswaja, ke-NU-an, Kepemimpinan dan Keorganisasian, disampaikan oleh para guru sendiri. Panitia baru mengundang pihak luar madrasah untuk materi IPNU-IPPNU dan CBP-KPP, yakni diundang dari Pimpinan Cabang Kudus.
Salah satu panitia, Nudia Fitriyani, mengungkapkan, dengan makesta ini diharapkan Pimpinan Komisariat akan berlanjut ke depan lebih baik. “Kami ingin agar dengan Makesta, akan peserta akan semakin mendalami ke-IPNU-IPPNU-an dan dapat meneruskan Komisariat di madrasah,” ujar Fitri yang kelas XII IPS 1 ini.
Menurut pemaparan Fitri, terdapat sebagian peserta Makesta yang sebelumnya sudah pernah mengikuti Makesta di Pimpinan Ranting. “Sebagian peserta ada yang sudah pernah mengikuti Makesta di IPNU-IPPNU rantingnya masing-masing. Namun meskipun di desa mereka sudah aktif IPNU-IPPNU, namun tetap harus mengikuti Makesta ini. Sebab agenda ini memang diwajibkan,” kata Fitri juga menjabat di Departemen Pembinaan dan Pengkaderan di Komisariat.
Meski banyak organisasi kepengurusan, sejak OSIS, Pramuka, hingga Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU, namun mereka tetap semangat menjalankan program. “Tidak ada gesekan di antara mereka. Hanya perbedaan pimpinan di masing organisasi tidak membuat satu dan yang lain iri. Mereka sudah paham dan mampu bekerja sama,” jelas Cipto.
Pernyataan tersebut pun dikuatkan oleh Fitri, yang menyatakan bahwa memang tak ada masalah dengan teman-temannya di organisasi.[ Istahiyyah/Abdullah Alawi]
Tekankan Aswaja, MA NU Hasyim Asy’ari Wajibkan Makesta
Kudus, NU Online
Untuk pertama kalinya, Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU MA NU Hasyim Asy’ari 3 Honggosoco, Jekulo Kudus, mengadakan agenda Masa Kesetiaan Anggota (Makesta). Kegiatan yang diikuti 55 peserta kelas X itu dipandu tim instruktur PAC Jekulo. Selama tiga hari, acara ini berlokasi di madrasah setempat pada Rabu-Jumat (25-27).
Menurut pemaparan Kepala Madrasah, Cipto Hadi Saputra, mulai tahun ini madrasah menekankan peran Pimpinan Komisariat. Dan Makesta ini diadakan demi membentengi para pelajar dari serangan ideologi luar selain Ahlussunnah wal-Jama’ah.
“Mulai tahun ini kami memang menekankan Komisariat IPNU-IPPNU. Sekarang ini semakin banyak ancaman akidah dari luar, jika tidak dibentengi sejak dini maka para pelajar kita akan sangat rawan. Dan Makesta ini merupakan bagian dari upaya kami untuk menyelamatkan akidah Aswaja mereka,” terang Cipto (26/6).
Dukungan penuh dari pihak madrasah memaksimalkan agenda ini. Peserta wajib mengikuti kegiatan tanpa syarat mengeluarkan uang, gratis. Segenap materi mulai Aswaja, ke-NU-an, Kepemimpinan dan Keorganisasian, disampaikan oleh para guru sendiri. Panitia baru mengundang pihak luar madrasah untuk materi IPNU-IPPNU dan CBP-KPP, yakni diundang dari Pimpinan Cabang Kudus.
Salah satu panitia, Nudia Fitriyani, mengungkapkan, dengan makesta ini diharapkan Pimpinan Komisariat akan berlanjut ke depan lebih baik. “Kami ingin agar dengan Makesta, akan peserta akan semakin mendalami ke-IPNU-IPPNU-an dan dapat meneruskan Komisariat di madrasah,” ujar Fitri yang kelas XII IPS 1 ini.
Menurut pemaparan Fitri, terdapat sebagian peserta Makesta yang sebelumnya sudah pernah mengikuti Makesta di Pimpinan Ranting. “Sebagian peserta ada yang sudah pernah mengikuti Makesta di IPNU-IPPNU rantingnya masing-masing. Namun meskipun di desa mereka sudah aktif IPNU-IPPNU, namun tetap harus mengikuti Makesta ini. Sebab agenda ini memang diwajibkan,” kata Fitri juga menjabat di Departemen Pembinaan dan Pengkaderan di Komisariat.
Meski banyak organisasi kepengurusan, sejak OSIS, Pramuka, hingga Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU, namun mereka tetap semangat menjalankan program. “Tidak ada gesekan di antara mereka. Hanya perbedaan pimpinan di masing organisasi tidak membuat satu dan yang lain iri. Mereka sudah paham dan mampu bekerja sama,” jelas Cipto.
Pernyataan tersebut pun dikuatkan oleh Fitri, yang menyatakan bahwa memang tak ada masalah dengan teman-temannya di organisasi.[ Istahiyyah/Abdullah Alawi]
Tekankan Aswaja, MA NU Hasyim Asy’ari Wajibkan Makesta
Kudus, NU Online
Untuk pertama kalinya, Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU MA NU Hasyim Asy’ari 3 Honggosoco, Jekulo Kudus, mengadakan agenda Masa Kesetiaan Anggota (Makesta). Kegiatan yang diikuti 55 peserta kelas X itu dipandu tim instruktur PAC Jekulo. Selama tiga hari, acara ini berlokasi di madrasah setempat pada Rabu-Jumat (25-27).
Menurut pemaparan Kepala Madrasah, Cipto Hadi Saputra, mulai tahun ini madrasah menekankan peran Pimpinan Komisariat. Dan Makesta ini diadakan demi membentengi para pelajar dari serangan ideologi luar selain Ahlussunnah wal-Jama’ah.
“Mulai tahun ini kami memang menekankan Komisariat IPNU-IPPNU. Sekarang ini semakin banyak ancaman akidah dari luar, jika tidak dibentengi sejak dini maka para pelajar kita akan sangat rawan. Dan Makesta ini merupakan bagian dari upaya kami untuk menyelamatkan akidah Aswaja mereka,” terang Cipto (26/6).
Dukungan penuh dari pihak madrasah memaksimalkan agenda ini. Peserta wajib mengikuti kegiatan tanpa syarat mengeluarkan uang, gratis. Segenap materi mulai Aswaja, ke-NU-an, Kepemimpinan dan Keorganisasian, disampaikan oleh para guru sendiri. Panitia baru mengundang pihak luar madrasah untuk materi IPNU-IPPNU dan CBP-KPP, yakni diundang dari Pimpinan Cabang Kudus.
Salah satu panitia, Nudia Fitriyani, mengungkapkan, dengan makesta ini diharapkan Pimpinan Komisariat akan berlanjut ke depan lebih baik. “Kami ingin agar dengan Makesta, akan peserta akan semakin mendalami ke-IPNU-IPPNU-an dan dapat meneruskan Komisariat di madrasah,” ujar Fitri yang kelas XII IPS 1 ini.
Menurut pemaparan Fitri, terdapat sebagian peserta Makesta yang sebelumnya sudah pernah mengikuti Makesta di Pimpinan Ranting. “Sebagian peserta ada yang sudah pernah mengikuti Makesta di IPNU-IPPNU rantingnya masing-masing. Namun meskipun di desa mereka sudah aktif IPNU-IPPNU, namun tetap harus mengikuti Makesta ini. Sebab agenda ini memang diwajibkan,” kata Fitri juga menjabat di Departemen Pembinaan dan Pengkaderan di Komisariat.
Meski banyak organisasi kepengurusan, sejak OSIS, Pramuka, hingga Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU, namun mereka tetap semangat menjalankan program. “Tidak ada gesekan di antara mereka. Hanya perbedaan pimpinan di masing organisasi tidak membuat satu dan yang lain iri. Mereka sudah paham dan mampu bekerja sama,” jelas Cipto.
Pernyataan tersebut pun dikuatkan oleh Fitri, yang menyatakan bahwa memang tak ada masalah dengan teman-temannya di organisasi.[ Istahiyyah/Abdullah Alawi]