Daerah

Terbit Buku Baru, Tentang Sejarah Islamisasi di Bangka

Jumat, 18 Juli 2014 | 05:03 WIB

Pangkalpinang, NU Online
Sebuah buku baru memperkaya literatur tentang sejarah Islam di Nusantara. Seorang habib muda asal Pulau Bangka, Sayyid Deky Baraqbah (32), menerbitkan hasil penelitiannya selama delapan tahun dalam bentuk buku berjudul “Korpus Mapur Dalam Islamisasi Bangka”.
<>
Buku tentang sejarah masuknya Islam di Tanah Bangka ini memiliki tebal 550 halaman. Sayyid Deky Baraqbah, Rabu (16/7), di kediamannya di Kelurahan A Yani, Pangkalpinang, Bangka Belitung, mengatakan, buku tersebut sejak terbit Februari lalu telah mendapat respon positif baik dari dalam maupun luar negeri.

Buku terbitan Penerbit Ombak, Yogyakarta, ini telah menjangkau negara Belanda, Amerika Serikat dan Australia lebih dari 500 eksemplar.  Ia menilai belum ada buku yang secara mendetail mengisahkan bagaimana perjalanan masuknya Islam di Pulau Bangka.

Menurut Zaky, panggilan akrab sang penulis, referensi yang menceritakan sejarah masuknya Islam di Pulau Bangka selama ini hanya didasarkan pada cuplikan-cuplikan yang tidak rinci dari buku-buku yang pernah terbit sebelumnya. Sedangkan buku “Korpus Mapur Dalam Islamisasi Bangka” merupakan hasil penelitian langsung. Zaky mengaku terjun langsung meneliti berbagai artefak, manuskrip yang tersebar di Pulau Bangka, Aceh, Cirebon, Palembang, Italia, dan Belanda.  

Dengan menggunakan penelitian atom dari unsur batu nisan dan tembikar yang temukan di areal pemakaman, buku ini menyajikan tesis bahwa pada abad 10 masehi, Islam telah masuk di Pulau Bangka. Menurut penulis buku ini, Islam di pulau tersebut dibawa oleh para mubaligh dari Timur Tengah, dan bukan dari Gujarat, India, sebagaimana mana tertulis dalam buku-buku sejarah selama ini. Dalam buku ini juga dibahas tentang kelompok penentang ziarah kubur (Wahabi) dan peranan tasawuf pada perjalanan Islam di Pulau Bangka.

Rencananya, buku ini akan dibedah pada pertengahan Agustus mendatang di Ruang Serbaguna PT Timah Tbk, Pangkalpinang, Bangka Belitung, dengan mengundang beberapa pakar sejarah dan tokoh Islam nasional.

Sebelumnya, buku yang diterbitkan Penerbit Ombak, Yogyakarta, Februari 2014 ini, juga telah dibedah di kampus IAIN Raden Fatah Palembang. Lima profesor dan ratusan mahasiswa dari berbagai jurusan turut serta dalam diskusi yang digelar Juni itu. (Hardy Alqadry/Mahbib)


Terkait