Jember, NU Online
Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU Cabang Jember Jawa Timur, merupakan lembaga NU yang cukup eksis sejak 15 tahun yang lalu hingga hari ini. Setiap Ahad Wage, lembaga ini menggelar pertemuan untuk membahas as’ilah (pertanyaan) dan memutuskan hukumnya berdasarkan Al-Quran, Hadits dan kitab-kitab kuning. Tempatnya pun bergantian, dari satu MWC ke MWC lainnya.
“Tempatnya bisa di mushalla, masjid, atau rumah, tergantung yang direkomendasikan tuan rumah (MWC) yang kebetulan mendapat giliran ketempatan bahtsul masail,” tukas Ketua LBM NU Cabang Jember, Moch. Syukri Rifa’i kepada NU Online di Kantor PCNU Jember, Jumat (28/9).
Peserta bahtsul masail juga cukup banyak. Rata-rata 100-an orang. Mereka terdiri dari perwakilan MWCNU, PCNU hingga tim LBM sendiri. Setiap bahtsul masail digelar terdapat 3 sampai 5 as’ilah yang dibahas. Namun tidak semua as’ilah yang masuk ke meja bahtsul masail, terbahas. Tergantung tingkat kesulitan dalam membahas masalah itu. Sebab, boleh jadi dalam pembahasan satu topik terjadi silang pendapat yang tajam berdasarkan referensinya masing-masing.
“Perbedaan pandangan dalam satu hukum itu biasa. Malah kalau tak ada perbedaan kurang seru. Tapi akhirnya terpulang pendapat dengan rujukan paling shahih. Rata-rata kita memutuskan 3 sampai 4 masa’il setiap bulan (setiap bahtsul masail digelar),” lanjut Ustadz Syukri.
LBM NU Cabang Jember cukup menggeliat sejak 15 tahun lalu, yang saat itu dikomandani oleh Mahmulul Huda dengan Sekretaris Idrus Ramli. Dua tokoh muda ini memimpin LBMNU Jember hingga dua periode. Saat ini, di bawah besutan Moch. Syukri Rifa’i (ketua) dan Anwar Sadat (sekrertaris), roda LBMNU Cabang Jember tetap bergerak kencang.
“Kami eksis dan harus tetap eksis karena ini bagian dari konsoldiasi organisasi (PCNU),” jelas Ustadz Syukri.
Hingga saat ini, ratusan keputusan sudah dihasilkan dari forum LBMNU Cabang Jember. Puluhan keputusan yang dinilai sangat penting dan terkait dengan persoalan umum, dikodifkasikan. Misalnya, 50 Hasil Keputusan BAHTSUL MASAIL PCNU KABUPATEN JEMBER (2013). Sedangkan yang tidak dibukukan, disimpan rapi di lemari arsip LBM NU Jember (Red: Aryudi AR/bersambung).