Daerah

Umat Islam Harus Mengedepankan Akhlak Positif

Jumat, 2 Desember 2016 | 21:13 WIB

Umat Islam Harus Mengedepankan Akhlak Positif

Penggiat Gusdurian Lampung Supri Iswan dan santri Assiddiqiyah 11 mencabut rumput di halaman masjid Al Amin. Foto NU Online/Gatot Arifianto/16.

Way Kanan, NU Online 
Pengasuh Pesantren Assidiqiyah 11 Kiai Imam Murtadlo Sayuthi, di Labuhan Jaya, Gunung Labuhan, Way Kanan, Lampung, Jumat (2/12), mengatakan, umat Islam harus mengedepankan akhlak.

"Akhlak akan berdampak positif karena kepedulian terhadap agama tidak akan tumbuh tanpa akhlak. Adapun amaliah dan fiqhiyah itu cenderung individu," kata dia selesai membersihkan Masjid Al Amin yang berada sekitar 200 meter dari pesantren.

Menjaga lisan dan bertutur kata yang baik merupakan contoh akhlak yang baik, termasuk berbuat baik kepada ibu dan ayah walaupun keduanya lalim. Serta memiliki sikap malu, pemurah, pemaaf, tawadhu’ dan sikap arif, lemah lembut.

"Kegiatan ini juga bertujuan melatih santri peduli terhadap kebersihan dan memakmurkan masjid. Kemudian mengajak masyarakat semakin peduli terhadap kebersihan masjid, termasuk kewajiban agamanya," kata Kiai Imam lagi menjelaskan kegiatannya.

Menurut Kiai Imam, sebagian masyarakat setempat kecintaannya terhadap agama ada, namun implementasi iman Islamnya masih perlu ditingkatkan. "Membersihkah masjid termasuk implementasi iman Islam. HR Ibnu Majah tegas menyatakan: 'Barang siapa yang mengeluarkan kotoran dari masjid, maka Allah akan membangunkannya sebuah rumah di surga'," ujar dia lagi.

Kegiatan bekerja sama dengan Gusdurian Lampung tersebut baru pertama kali berlangsung. "Semoga ada dampak positif, tadi ibu-ibu di lingkungan sekitar masjid juga ikut membersihkan bagian halaman. Semoga masyarakat sekitar masjid semakin mempunyai kepedulian terhadap tempat ibadah kita," kata dia.

Dukungan terhadap kegiatan itu juga diberikan tokoh adat setempat, Saidu. "Antusiasnya sebagai tokoh masyarakat sekaligus tokoh adat sangat kami apresiasi sekali," tutur Kiai Imam.

Kegiatan berlangsung mulai 06.30 WIB, para peserta kegiatan antusias membersihkan lantai masjid dari kotoran kelelawar dan mencabut rumput di halaman masjid. Setelah itu, santri dan sejumlah penggiat Gusdurian Lampung seperti Supri Iswan melaksanakan sholat Dhuha dan ditutup dengan doa bersama pukul 08.00 WIB. (Gatot Arifianto/Abdullah Alawi)


Terkait