Daerah

Upaya LAZISNU Jombang Maksimalisasi Pengelolaan Dana Zakat

Ahad, 2 April 2017 | 03:00 WIB

Jombang, NU Online 
Segala upaya untuk maksimalkan khidmat kepada masyarakat dilakukan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Jombang. Kali ini jajaran pengurus dan relawan Lazisnu di Kota Santri ini menggelar Workshop Accounting dan Fundraising LAZISNU se-Jawa Timur, Sabtu (1/3/17). 

Kegiatan yang dipusatkan di gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) Rausyon Fikr, Pulo Lor, Jombang dihadiri sekitar 30 Lazisnu se-Jawa Timur. 

Ketua LAZISNU Kabupaten Jombang, Didin Sholahudin, menegaskan putaran dana yang dikelola Lazisnu selama ini penting untuk terus dimaksimalkan dengan kekuatan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Tak kalah penting juga menggalakkan kegiatan-kegiatan yang sifatnya mendukung kualitas SDM Lazisnu, seperti halnya workshop kali ini. 

Pada tahun 2016, LAZISNU secara keseluruhan baru dapat mengumpulkan dana 59 miliar. Hal ini kalah jauh dari Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu) yang sanggup mengumpulkan uang sebanyak 142 miliar pada tahun yang sama.

"Melihat dari massa angka nominal sedekah Lazisnu lebih besar dari lembaga lain, apabila dikelola dengan baik. Tentu kemadirian nahdliyin akan semakin mudah dicapai ketika dana miliaran itu diperoleh setiap bulan dan diberdayakan untuk kepentingan semua warga NU," tandasnya.

Namun demikian, Gus Didin sapaan akrabnya tak mengelak dengan potensi besar yang dimiliki LAZISNU, misalnya ribuan pondok pesantren dan jutaan massa lain yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal itu sebuah potensi yang masih menjadi keuntungan sekaligus tantangan bagi LAZISNU.

"LAZISNU sudah masuk 16 lembaga lembaga resmi yang menyalurkan zakat. Seharusnya, minimal mendapat 50 milyar pertahun," katanya.

Sementara Ketua Tanfidziyah PCNU Jombang, KH Isrofil Amar mengapresiasi akan kegiatan yang diselenggarakan untuk menyongsong Konfercab pada 22-23 April 2017 ini. Menurutnya, demikian itu sebagai langkah konkret dalam mewujudkan PCNU Jombang mandiri dan tidak menggunakan proposal dalam setiap kegiatan, sehingga tidak diintervensi oleh partai politik dan siapapun.

"Poin penting yang perlu dijaga untuk masa depan NU adalah prinsip kemandirian. Salah satunya kita bebas intervensi pihak manapun," katanya.

Kiai Isrofil juga menjelaskan, LAZISNU adalah bagian dari NU, keberhasilan Lazisnu dalam pendekatan dakwahnya juga bearti kesuksesan NU secara umum. Perlu keberanian semua elemen untuk mendukung suksesi gerakan Lazisnu. Salah satu caranya dengan melihat kembali sifat keberanian KH. Hasyim Asy'ari, KH Wahab Chasbullah dan KH Bisri Syansuri

"Kemandirian dan keberanian adalah sikap yang harus dimiliki oleh setiap kader Lazisnu untuk mencapai target yang sudah dicanangkan," jelasnya

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, perwakilan Lazisnu Jatim, Nur Shodiq Iskandar, Sekretaris PCNU Jombang, Muslimin Abdillah, pengurus Lazisnu Jombang serta sejumlah pengurus Lazisnu se-Jatim. (Syamsul Arifin/Fathoni)


Terkait