Daerah

Wakapolda Metro Jaya Ajak Ulama dan Santri Lawan Hoaks

Kamis, 29 Maret 2018 | 07:00 WIB

Jakarta, NU Online
Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor (MDS RA) Jakarta Timur (Jaktim) menggelar acara silaturrahim di Pondok Pesantren Al-Hamid, Jalan Raya Cilangkap Baru, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (28/3). Acara yang mengambil tema Jihad Melawan Hoaks tersebut menghadirkan Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah atau Wakapolda Metro Jaya Brigjen Purwadi.

Secara khusus, Wakapolda Metro Jaya mengajak jamaah MDS RA untuk melawan kabar bohong atau hoaks. Kebersamaan polisi dengan ulama dan santri selama ini adalah di antara usaha untuk bersama melawan hoaks. 

"Berita hoaks harus kita kelola dengan baik agar tidak mencederai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, menjaga Bhinneka Tunggal Ika dan menjaga NKRI," kata Brigjen Purwadi. 

Dalam pandangannya, penyebaran hoaks juga dinilai dapat melumpuhkan perekonomian. Purwadi mencontohkan, berita telur palsu membuat peternak telur merugi. "Berita hoaks telur palsu dan hal tersebut merupakan salah satu contoh berita hoaks dan berimbas pada daya beli terhadap kebutuhan telur," katanya.

Purwadi kemudian menunjukkan data hoaks melalui media sosial kian marak, bahkan pada tahun 2017 Polda Metro Jaya menerima 1.441 kasus dan 175 kasus di tahun 2018. "Ciri berita hoaks antara lain mengandung unsur kebohongan. Dalam Islam kita ada istilah tabayun, pengecekan kebenaran berita yang diterima," jelasnya.

Karena itu, pada kesempatan tersebut Purwadi mengimbau ulama dan santri untuk melakukan cek dan ricek bila menemukan keraguan terkait isi berita yang diterima. "Jika kita menemukan suatu berita yang meragukan, harus membandingan mencari sumber berita yang lain. Kenali sumber yang memuat berita hoaks dan telusur identitasnya, apakah dapat dipercaya," ungkapnya.

Ketika menerima berita yang diragukan kebenarannya, jangan ikut menyebarkan. Cermati berita yang diterima dengan hati-hati. "Kita harus berhati-hati dalam menanggapi berita yang tidak masuk akal," ucapnya.

Bahkan Purwadi sangat terbuka bila kepada sejumlah kalangan yang menemukan oknum polisi yang tidak melayani masyarakat. "Kalau ada polisi yang melayani tidak dengan baik, maka segera laporkan kepada Kapolda dan Wakapolda. Polisi bertugas melayani masyarakat, pelindung masyarakat dan melakukan penegakan hukum,” katanya. Sehingga dia berharap polisi ke depan dapat lebih proaktif dan tidak mencari masalah, lanjutnya.

Sementara itu Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jaktim, Mahmud Muzofar menyebut bahwa organisasi pemuda NU siap melawan hoaks. "Hoaks begitu cepat menyebar dan mudah dipercayai masyarakat. Kami siap melawan hoaks, apalagi menyangkut fitnah agama yang merugikan NU,” tegasnya.

"Kita apresiasi Polda Metro Jaya yang bisa meringkus penyebar hoaks. Tapi pimpinan Polda juga harus bisa mengawasi anggotanya, agar ditindak bila ada yang suka menyebar hoaks,” canda KH Lukman Hakim, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hamid.

Kegiatan ini dihadiri pengasuh Pondok Pesantren Al Hamid, KH Lukman Hakim, Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jaktim, Mahmud Muzofar. Tampak pula sejumlah tokoh GP Ansor dan Pengurus Ponpes Al Hamid, sejumlah ulama dan santri setempat. 

Silaturahim sekaligus dihadiri Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Kapolres Jaktim Kombes Yoyon Tony Saputra, dan sejumlah pejabat polisi lain. (Red: Ibnu Nawawi)


Terkait