Daerah

Teladani Kegigihan Perjuangan Ulama dan Santri!

Senin, 7 November 2016 | 22:03 WIB

Jember, NU Online
Peringatan Hari Santri Nasional ternyata masih digelar. Putera-puteri kiai yang tergabung dalam Aspirasi Para Lora dan Gus (Asparagus) Kabupaten Jember memperingatinya pada pertemuan  di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Desa Suren, Kecamatan Ledokombo, Kabuapaten Jember, Ahad (6/11). Acara yang dihadiri sekitar 1000 santri tersebut mengusung tema “Doa Santri Untuk Negeri, Kawal NKRI”.

Dalam sambutannya, ketua panitia, Khoirus Sholihin menegaskan bahwa momentum peringatan Hari Santri Nasional, selain mengandung maksud agar umat Islam dapat menapaktilasi perjuangan para ulama dan santri saat berperang melawan pasukan Britania Raya tanggal 10 November 1945, juga agar ada revitalisasi semangat dalam berjuang mengisi kemerdekaan di masa-masa yang akan datang.

“Yang terpenting adalah semangat meneladani kegigihan para ulama dan santri dalam berjuang melawan penjajah dulu,” ucapnya.

Di bagian lain, ia berharap agar peringatan Hari Santri Nasional dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah, khususnya hubungan antarpesantren. Sebab, kebersamaan dan bersatunya pesantren merupakan modal utama untuk mengisi kemerdekaan sekaligus menghadapi segala bentuk “ancaman” yang berpotensi menggerus Negara  Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Ukhuwah islamiyah wajib kita jaga, ini modal penting untuk hal apa pun,” jelasnya.

Sementara itu, KH Rasyidi Baihaqi dalam tausyiahnya mengupas seputar terbitnya Resolusi Jihad, yang akhirnya dapat membakar semangat jihad para santri dan rakyat. Menurutnya, munculnya Resolusi Jihad sebagai bukti bahwa para ulama begitu mencintai tanah air.

“Tolong NKRI kita jaga, sebagaimana para ulama dulu mencintai tanah air dengan sepenuh hati,” ujarnya (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)



Terkait