Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Jumat (19/8), mengumumkan perkembangan situasi kesehatan para jemaah haji. Sejauh ini ada 58 kasus jemaah terjangkit malaria. Mereka berasal dari delapan negara. Sebanyak 56 jemaah sedang menjalani pengobatan sementara dua lainnya dirawat di rumah sakit.
Demikian disampaikan kantor berita resmi Arab Saudi, SPA. Kementerian tersebut merasa perlu menyampaikan kepada jemaah haji karena menurutnya kawasan haji adalah daerah yang bebas nyamuk pembawa malaria.
SPA tidak merinci nama-nama kedelapan negara asal para korban itu. Termasuk nama-nama korban yang terjangkit penyakit yang biasanya ditularkan oleh nyamuk itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, otoritas Arab Saudi melakukan pemeriksaan ketat pada setiap jemaah sejak pada tahap pintu masuk negaranya. Sejumlah langkah dilakukan untuk mengantisipasi masuknya penyakit atau infeksi selama musim haji tahun ini.
"SFDA (Saudi Food and Drug Authority) tidak mengizinkan secara bebas sebagian makanan jemaah karena mutu penyimpanan yang buruk, kadaluarsa, atau kerusakan," kata Dr. Abdul Rahman Al-Sultan, direktur kesadaran dan informasi SFDA, sebagaimana diwartakan Arab News beberapa waktu lalu.
Sementara Unified Operations Center (UOC) Arab Saudi terus bersiaga menerima berbagai laporan kondisi darurat dari para jemaah selama musim haji. UOC beroperasi dalam lima sif untuk mengakomodasi lebih banyak panggilan. (Red: Mahbib)