Teheran, NU Online
Iran mengeluarkan beberapa kebijakan ketat selama bulan Ramadhan. Diantaranya adalah larangan seorang laki-laki melihat perempuan. Juru bicara Kementerian Kehakiman Iran, Gholan Hosein Esmaili, mengemukakan, selama Ramadhan laki-laki harus menghindarkan pandangannya yang mengarah langsung kepada perempuan.
“Peringatan kepada perempuan agar menghargai hijab lebih dari sebelumnya dan pria harus menghindari melihat langsung ke arah perempuan,” kata Esmaili, dikutip The Telegraph, Sabtu (11/5).
Otoritas Iran juga akan memberikan hukuman kepada mereka yang makan di tempat umum selama bulan Ramadhan. Kata Esmaili, siapapun yang melanggar kebijakan tersebut akan dianggap sebagai kriminal dan harus dihukum. Selain itu, mereka yang memutar musik di dalam mobil juga akan ditindak. Aparat berwenang akan memberikan sanksi dan menderek mobil mereka.
“Siapapun yang melanggar instruksi selama Ramadhan ini akan dianggap melakukan tindakan kriminal dan harus dihukum oleh unit aparat penegak hukum," tegas Esmaili.
Menurut beberapa pengamat, beberapa kebijakan ketat tersebut merupakan upaya pemerintah Iran untuk meningkatkan kepatuhan warganya.
Perlu diketahui, dalam beberapa waktu terakhir Iran menghadapi beberapa persoalan. Dalam masalah ekonomi, kini Iran mengamali inflasi yang menyebabkan nilai mata uang mereka turun drastis. Tidak hanya itu, beberapa waktu lalu Iran dilanda banjir besar yang membuat lahan di 26 provinsi rusak.
Keadaan Iran yang seperti itu membuat warga Iran muak. Mereka beberapa kali menggelar aksi demonstrasi menuntut kehidupan yang lebih baik. (Red: Muchlishon)