Majelis Wakil Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (MWCINU) Riyadh, Arab Saudi, memberi perhatian kepada mutu pendidikan para warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Arab Saudi.
Mustasyar MWCINU Riyadh Anas Dliyaul Muqsith menegaskan pentingnya pendidikan, baik formal maupun non formal, bagi WNI yang berumur produktif. Hal ini dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Untuk mengatasi hal ini, kader NU dan MWCINU Riyadh bekerja sama dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Riyadh. Harapannya, hasil kerja sama ini tidak hanya bisa dinikmati oleh WNI Riyadh, namun juga oleh WNI al-Qassim, sebuah kota yang terletak kurang lebih 350 kilometer di sebelah barat laut kota Riyadh.
Pernyataan ini muncul di sela-sela acara safari dakwah MWCINU Riyadh ke al-Qassim, sebuah kota yang terletak kurang lebih 350 meter di sebelah barat laut kota Riyadh. Rais Syuriyah MWCINU Riyadh KH Abdul Malik an-Namiri memimpin kegiatan tersebut pada hari-hari awal kepemimpinanannya, Sabtu (26/2)
Turut serta dalam rombongan safari dakwah ini Katib Syuriyah MWCINU Riyahdh H Syamsul Arifin, M Adnan, mahasiswa Jami'ah Malik Sa'ud; serta Irza A Syaddad dan M Ali Maksum, mahasiswa Jami'ah al-Imam.
Rombongan bertolak dari Riyadh pada pukul 18.30 waktu setempat. Namun sebelum berangkat ke al-Qassim, rombongan terlebih dahulu singgah ke rumah salah satu Nahdliyin untuk mapati, upacara selamatan untuk janin yang berusia 4 bulan.
Tim safari dakwah sampai di al-Qassim pada pukul 01.00 waktu setempat. Pengajian yang diadakan oleh Nahdliyin al-Qassim terbilang unik. Pengajian dimulai pada pukul 01.30 dan selesai menjelang azan Subuh. Selain pengajian dan silaturahim ke sesama WNI yang tinggal di sana, Rais Syuriyah juga menyosialisasikan keberadaan MWCINU di Riyadh. (Red: Mahbib)