Internasional

PCINU Turki Dukung Sikap Mahasiswa RI di Jerman

Rabu, 28 November 2012 | 01:45 WIB

Istanbul, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Turki mendukung sikap mahasiswa Indonesia di Jerman, termasuk PCINU setempat, yang menolak kunjungan DPR RI dan kemudian meminta adanya transparasi DPR dalam setiap kunjungan luar negeri.<>

“Kami mengerti betul apa yang diinginkan dan dimaksudkan oleh teman-teman mahasiswa di Jerman. Kami sebenarnya hanya ingin agar para anggota dewan yang terhormat dalam menjalankan tugas kesehariannya, termasuk kunjungan kerja ke luar negeri membawa misi dan target yang jelas, agar tidak terjadi salah target hingga salah tembak, karena tentunya mereka dibiayai oleh negara yang keungannya bersumber dari keringat rakyat,” kata Rusdi J. Abbas, Wakil Rais Syuriah PCINU Turki dalam rilis persnya kepada NU Online, Selasa (27/11).

“Untuk teman, sahabat dan saudara/i mahasiswa/i di Jerman, baik itu yang tergabung dalam PPI Berlin, PPI Jerman dan (tentunya) PCINU Jerman, kami dari PCINU Turki akan terus dan selalu mendukung apa yang anda semua lakukan selama masih di jalan kebenaran dan untuk kebaikan bangsa Indonesia, jangan pernah surut selangkah pun,” katanya menyusul adanya resistensi dari DPR RI kepada mahasiswa Indonesia di Jerman.

Menurutnya, mahasiswa Indonesia di Jerman ingin melakukan fungsi kontrol terhadap kinerja anggota DPR RI. “Kami juga merasa memiliki bangsa Indonesia beserta isinya,” katanya.

Dikatakan, pihaknya menyanyangkan, kunjungan yang dilakukan anggota DPR RI ke Jerman tidak atau belum menunjukkan tujuan yang hendak dicapai serta hasilnya. Namun belakangan malah menimbulkan resistensi dari para Anggota DPR RI, tidak terkecuali Ketua DPR RI Marzuki Alie.

“Untuk kedepannya, diharapkan para Anggota DPR yang akan melakukan kunjungan kerja ke luar negeri, agar dapat setransparans mungkin dan megumumkannya ke publik, agar tidak ada lagi dusta diantara kita,” tambahnya.

PCINU Turki menghimbau kepada DPR RI sebagai Institusi yang terhormat, agar fokus pada pekerjaannya membangun bangsa, dan untuk dapat menghentikan konflik, saling serang, dan wacana terkait kunjungan kerja di Jerman, beberapa waktu yang lalu.


Redaktur: A. Khoirul Anam


Terkait