Riyadh, NU Online
Arab Saudi dikenal sebagai negara yang ketat dalam urusan wanita. Banyak larangan yang dihadapi wanita Saudi seperti menyetir mobil sendiri, menonton film di bioskop, melihat sepak bola di stadion, dan lainnya. Termasuk larangan menjadi penyiar berita di televisi.
Namun demikian, seiring dengan berjalannya waktu banyak larangan tersebut yang dicabut. Salah satunya yang terbaru adalah larangan menjadi penyiar berita di televisi.
Dikutip Dailymail, Jumat (21/9), kini pemerintah Arab Saudi mengizinkan seorang jurnalis perempuan untuk tampil membacakan berita di sebuah stasiun yang dikelola negara. Adalah Weam al-Dakheel seorang wanita pertama yang menjadi penyiar berita di salah satu televisi nasional Saudi, Al-Saudiya.
Weam al-Dakheel mengukir sejarah setelah tampil bersama rekannya Omar al-Nashwan membacakan berita Al-Qiya pada Kamis pukul 21.30 waktu setempat di televisi Al-Saudiya. Dalam tayangan video yang beredar, Weam Al Dakheel tampak mengenakan setelan pakaian serba hitam.
Weam merupakan lulusan Universitas Amerika Lebanon. Ia memiliki pengalaman yang cukup baik di dunia jurnalistik. Sebelumnya ia pernah bekerja di CNBC Arabiya dan Al-Arab News Channel di Bahrain sebagai penyiar berita.
Penampilan Weam al-Dakheel di televisi nasional Saudi tersebut mendapatkan respons positif dari netizen di media sosial seperti Twitter. Umumnya, mereka menganggap positif dan mengaku senang dengan penampilan Weam di televisi tersebut. Mereka menganggap bahwa apa yang terjadi tersebut merupakan tonggak sejarah baru Saudi. Yakni perempuan tampil sebagai penyiar berita di televisi.
Sebelumnya, pemerintah Saudi juga mengizinkan wanita untuk pergi dan pulang sendiri dari kampus, mengendarai mobil sendiri, menjadi pengacara, dan pergi ke bioskop. Tidak lain, ini adalah bagian dari Visi 2030 yang digagas sang Putera Mahkota Saudi Muhammad bin Salman. Untuk menyukseskan agendanya itu, Bin Salman melakukan berbagai macam reformasi dan modernisasi. (Red: Muchlishon)