Palembang, NU Online
Hubungan harmonis antara Indonesia dengan Arab Saudi sudah terjalin lama. Hubungan tersebut semakin meningkat setelah adanya kunjungan Raja Salman pada 2017 yang lalu yang menandatangani nota kesepahaman dalam berbagai bidang dengan Indonesia.
Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah Mohammad Hery Saripudin mengatakan, Indonesia harus menindaklanjuti dan merespon aktif kesepakatan tersebut, antara lain melalui eksplorasi peluang kerja sama training penerbangan.
"Kunjungan kami ke BP2 Penerbangan Palembang adalah untuk menjajagi peluang kerja sama bilateral RI-Arab Saudi dan memperoleh informasi secara langsung dari training center mengenai bentuk kerja sama yang akan diusulkan," terang katanya saat mengunjungi Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Palembang (Sabtu,27/10/18).
Menurutnya, dengan kunjungan ini tim KJRI Jeddah bisa memperoleh outline proposal kerja sama G to G antara training center perhubungan udara kedua negara dan G to B antara training center perhubungan udara dengan maskapai penerbangan yang melayani rute Indonesia-Saudi. Kerja sama ini mencakup antara lain pertukaran keahlian, training of trainers, magang atau bentuk kerja sama lainnya.
Lebih dari itu, bagi Konjen Hery, kunjungan ini sebagai bekal bagi Tim KJRI Jeddah untuk mempromosikan tenaga kerja baik dari training center maupun alumni sekolah tinggi transportasi.
Saat ini, KJRI Jeddah sedang memfasilitasi kerja sama G to G (Memorandum of Cooperation) antara KNKT Indonesia dengan Aviation Investigation Bureau tentang pertukaran expertise dan training/magang di bidang investigasi perhubungan udara yang akan ditandatangani di Jeddah, pada 28 November 2018. Hal ini bisa menjadi contoh bagi Pusdiklat Perhubungan Udara/training centre untuk juga dapat memformulasikan kerja sama yang dapat menguntungkan kedua pihak.
Konjen RI dan tim juga menjajagi kemungkinan kerja sama antara KJRI Jeddah/sekolah Indonesia di KSA dengan Sekolah Tinggi Transportasi binaan Kemenhub sehingga siswa sekolah Indonesia di Arab Saudi dapat dipertimbangkan untuk diterima di sekolah binaan Kemenhub dimaksud.
Turut hadir dalam kunjungan Konjen ini Kepala Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional, Atase Perhubungan di Arab Saudi, Principle Training Inspector 142 dan Dewan Pengawas PK BLU BP3 Palembang.
Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara (PPSDMPU), Sri Lestari Rahayu menyampaikan pada prosesnya seluruh Unit Pelaksana Teknis sudah melakukan akselarasi dalam berbagai aspek baik dalam peningkatan kualitas lulusan, fasilitas training dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
"Bahkan kita sudah menjadi fully member ICAO Trainais Plus yang merupakan justifikasi secara internasional kita mampu mengembangkan dan melaksanakan training penerbangan," tambahnya.
Sebagai bentuk konkret kunjungan, disusun berbagai program berkelanjutan dan penyusunan drafting Memorandum of Cooperation (MOC) sebagai tindak lanjut untuk mewujudkan kerja sama dan kolaborasi training penerbangan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi.
Kepala BP2 Penerbangan Palembang M. Andra menyambut baik kunjungan, yang diawali dengan sambutan meriah dari seluruh Peserta Training. Kunjungan dilanjutkan dengan pembahasan kerja sama training dan mengunjungi seluruh fasilitas yang tersedia. Safety demo pun menjadi salah satu performance yang ditampilkan peserta training flight attendant.
"Kita mempunyai fasilitas yang sudah lengkap dan tenaga pengajar yang qualified untuk flight attendant, airport rescue fire fighter, aviation security dan airport management," jelas M. Andra menutup penjelasannya kepada tim KJRI. (Red: Abdullah Alawi)