Jakarta, NU Online

Sejarawan Nahdlatul Ulama KH Agus Sunyoto mengemukakan bahwa kemunculan konsep persatuan nusantara itu di Jawa. Sementara di luar Jawa, walapun terdapat kerajaan kecil-kecil, tapi tidak pernah muncul gagasan mempersatukan nusantara.

"Konsep persatuan nusantara ini memang munculnya di Jawa," kata Agus pada acara Bedah Buku 'Pu Gajah Mada' di Pesantren Luhur Al-Tsaqafah Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (4/4).

Dalam perkembangannya, Hindia Belanda yang berperan dalam mempersatukan wilayah nusantara, sehingga Indonesia berdiri di atas bekas jajahan Hindia Belanda. "Dan harus kita akui yang mempersatukan wilayah nusantara setelah itu Hindia Belanda," ucapnya.

Pria yang juga Ketua Lesbumi PBNU ini mengungkapkan bahwa pada satu waktu, Bung Karno pernah menghadap ke petinggi Jepang, lalu menyampaikan keinginannya membentuk negara yang luasnya seperti Majapahit. 

Namun sambungnya, keinginan itu gagal, sehingga seperti yang ada sekarang, negara Indonesia hanya seluas Hindia Belanda, dan dampak dari kegagalan tersebut membuat beberapa wilayah seperti Sarawak tidak masuk ke wilayah Indonesia karena bukan jajahan Hindia Belanda.

"Gak mungkin (membentuk seluas Majapahit), akhirnya diputuskan seluas Hindia Belanda," ucapnya.

Acara beda buku tersebut menghadirkan dua arekolog dari Universitas Indonesia (UI), yakni Hasan Djafar dan Agus Aris Munandar, dan diikuti ratusan peserta. (Husni Sahal/Muiz)