Nasional

Alasan Kiai As’ad Menulis Kitab dalam Bahasa Madura Pegon, Padahal Lama Tinggal di Arab

Sabtu, 6 Oktober 2018 | 13:00 WIB

Tangerang Selatan, NU Online
Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU yang juga santri KH As’ad Syamsul Arifin KH Abdul Moqsith Ghazali mengatakan, Kiai As’ad lama tinggal di Timur Tengah, namun demikian ia menulis kitab-kitabnya menggunakan bahasa Madura pegon. 

“Meski beliau lama sekali tinggal di Timur Tengah, tapi tidak pernah menulis karya dalam bahasa Arab,” kata Kiai Moqsith dalam sebuah diskusi di Sekretariat Islam Nusantara Center, Tangerang Selatan, Sabtu (6/10).

Kiai Moqsith menduga, ada alasan khusus terkait hal ini. Diantaranya adalah sasaran dakwahnya adalah masyarakat kelas menengah ke bawah, yang kurang begitu memahami bahasa Arab dan hanya fasih bahasa Madura.

“Mungkin karena mukhatabnya yang dihadapi adalah kalangan menengah ke bawah,” tambahnya.

Diantara kitab karya KH As’ad Syamsul Arifin adalah sebuah Syair Madura sebanyak 232 baris, risalah dengan halaman 19 lembar yang mengupas tentang Shalat Jumat, ziarah kubur, dan istighatsah, Kitab Isra Mi’raj Nabi Muhammad, Hadihi ar-Risalah li Dzikri Bai'ah wa Silsilah al-Qadiriyah wan Naqsabandiyyah, dan lain sebagainya. Semuanya itu ditulis dalam bahasa Madura Pegon.  

“Seluruh karya Kiai As’ad itu di dalam bahasa Madura Pegon,” jelas Dosen UIN Jakarta itu. (Muchlishon)


Terkait