Majalengka, NU Online
Kehadiran bangsa asing di Papua, tidak lepas dari kepentingan eksploitasi terutama sumber daya alam di tanahnya. Mereka lebih terfokus pada keuntungan sepihak tanpa memerhatikan kesejahteraan warga sekitar dan dampak kerusakan lingkungan karena proyek pertambangan.
<>
Demikian dinyatakan pengasuh pesantren Al-Mizan Jatiwangi kabupaten Majalengka H Maman Imanul Haq pada acara Sosialisasi 4 Pilar Bangsa di area pesantren asuhannya, Rabu,(10/12).
Sebuah bangsa, menurutnya, mesti berdaulat. Jangan sampai pihak asing ikut mencampuri urusan bangsa Indonesia terlebih lagi ketahanan energi yang menghidupi hajat hidup orang.
“Bangsa yang sedang berkembang biasanya diintervensi oleh pihak asing. Jangan sampai bangsa Indonesia direcoki oleh asing yang hanya mementingkan sumber daya alam Indonesia,” kata Maman.
Ia menekankan pentingnya kedaulatan sebuah bangsa mulai dari ketahanan pangan sampai ketahanan energi. Kemandirian dalam arti ini sangat dibutuhkan.
“Perjanjian Freeport yang terjadi di tanah Papua, cikal bakal bangsa asing masuk ke Indonesia,” tegas Maman.
Untuk itu, kita berharap intervensi asing jangan sampai terjadi di Indonesia secara berlebihan agar kemakmuran terjadi di negeri ini.
“Sumber daya alam yang berlimpah menjadi sasaran pihak asing untuk mengeruk keuntungan tetapi orang pribumi menjadi penonton saja,” tandas pria Sumedang ini. (Tata Irawan/Alhafiz K)