Jakarta, NU Online
Ketua Pelaksana Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) M. Ali Yusuf mengatakan, pihaknya akan memberikan bantuan kepada pengungsi Rohingya di Bangladesh. Saat ini, pengungsi Rohingya yang berada di Bangladesh berjumlah 350 ribu orang.
“Sangat perlu bantuan kemanusiaan,” kata Ali kepada NU Online di Gedung PBNU, Rabu (13/9).
Ali menjelaskan, ada beberapa bentuk bantuan yang akan diberikan untuk pengungsi Rohingya diantaranya bantuan makanan, obat-obatan, air, dan kesehatan. Di tengah tempat pengungsian akan didirikan rumah sakit.
“Untuk praktik pelayanan kesehatan di situ,” katanya.
Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) itu juga menyebutkan, pemberian bantuan untuk Rohingya akan dilakukan dalam beberapa tahap.
Rencananya, untuk rombongan tahap pertama akan diberangkatkan ke Bangladesh pada 22 September 2017 dan mereka berada di sana selama dua minggu. Sedangkan rombongan tahap kedua akan diberangkatkan pada awal Oktober 2017.
“Hari Minggu ini (17 September) sudah ada yang berangkat lima orang untuk melihat lokasi dan menyiapkan segala hal,” jelasnya.
Bantu Rohingya di Myanmar
Rencananya, AKIM juga akan memberikan bantuan orang Rohingya yang masih berada di Rakhine State Myanmar. Namun demikian, sampai saat ini AKIM masih menunggu izin dari Pemerintah Myanmar untuk memberikan bantuan ke Rakhine.
“Mungkin dalam waktu dekat akan kita kirimkan bantuan tersebut (ke Rakhine),” ucapnya.
Ali menyebutkan, pengungsi Rohingya yang ada di Rakhine juga membutuhkan bantuan karena selama ini Pemerintah Myanmar menutup bantuan dari internasional untuk mereka.
Jumlah etnis Rohingya yang ada di Rakhine diperkirakan masih cukup besar yaitu sekitar 300.000 sampai 400.000 warga Rohingya.
“Jadi juga membutuhkan bantuan,” ucapnya.
Sampai saat ini, dana yang terkumpul untuk bantuan pengungsi Rohingya di Bangladesh adalah sekitar 2,5 miliar. Sedangkan bantuan untuk orang Rohingya di Myanmar diperkirakan sekitar 1,5 miliar.
“Tapi (bantuan) itu akan bertambah terus,” tutup Ali. (Muchlishon Rochmat/Fathoni)