Nasional

Bela Negara Tak Hanya dengan Angkat Senjata

Kamis, 26 Oktober 2017 | 01:30 WIB

Bela Negara Tak Hanya dengan Angkat Senjata

Foto: NU Online

Depok, NU Online
Rektor Universitas Indonesia M Anies mengungkapkan, saat ini bangsa Indonesia menghadapi berbagai ancaman yang bukan hanya fisik semata. Untuk itu, bela negara saat ini bukanlah dengan mengangkat senjata. 

"Dalam menjaga NKRI melalui bela negara harus melibatkan semua elemen; yaitu ulama, umara, perguruan tinggi,” ujarnya pada Halaqoh Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan Gerakan Dakwah Aswaja Bela Negara, di Pesantren Al-Hikam, Kukusan, Beji, Depok, Senin (24/10).

Bela negara melalui pendidikan terkait dengan ideologi dan cara berpikr. Perguruan tinggi, dikatakan Anies mencetak generasi  yang bertanggungjawab, sehingga bisa  menjadi mitra dalam menyelesaikan dan menjawab tantangan  global. 

"Demi jaga keutuhan,  cara tepat dengan melibatkan dunia pendidikan. Kita sadari bagaimana medsos menjadi ancaman keutuhan bila menyampaikan hal negatif. Tentunya bila ada kesamaan pemahaman tentang ke-Indonesia-an, maka bisa menjadi filter tersendiri," terangnya. 

Menurutnya, salah satu upaya dalam pendidikan adalah dengan menekankan kembali dalam kesamaan pemahaman ke-Indonesia-an. Ia menilai, perwujudannya melalui nilai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 45.

"Perlu dicari metode menanamkan nilai Pancasila sejak dini. Tidak bisa anak sekarang disuruh menghafal Pancasila dan P4. Tentunya, generasi milenium beda dalam penyampaian dan metodenya," paparnya. 

Pengasuh Pesantren Al-Hikam Depok KH. Yusron Ash-Shidqi menilai tugas bela negara bukan hanya tanggungjawab pemerintah, namun semua elemen bangsa turut aktif. 

“Antara ulama dan umara memiliki kesamaan dalam maslahat. Terlebih lagi, dalam upaya menjaga keutuhan NKRI,” tutur Kiai Yusron.

Ia menegaskan Al-Hikam adalah rumah aswaja dalam menegakkan dan menjaga NKRI. 

Kegiatan Halaqoh Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan Gerakan Dakwah Aswaja Bela Negara menghadirkan 200 ulama dan cendekiawan.  Gagasan kegiatan tersebut dicetuskan almarhum KH Hasyim Muzadi sebagai upaya menyatukan visi misi ulama umara menjadikan aswaja dan bela negara sebagai sumbangsih pada NKRI. (Aan Humaidi/Kendi Setiawan)


Terkait