Jakarta, NU Online
Dewan Perwakilan Luar Negeri Gabungan Aliansi Rakyat Daerah Untuk Buruh Migran Indonesia (DPLN GARDA BMI), NU Care Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) dan musisi Dik Doang menyerahkan bantuan tahap kedua bagi korban banjir bandang dan merehabilitasi alam di Garut, Jawa Barat.
Ketua DPP GARDA BMI, Miftah Farid, kepada NU Online, di Jakarta, Ahad (2/10) menjelaskan, tim juga mengadakan trauma healing yang dipandu Dik Doang di Rusunawa Pekerjaan Umum setempat yang menjadi tempat penampungan sementara korban banjir bandang.
"Sebelum melakukan kegiatan penyerahan bantuan dan trauma healing, kegiatan dimulai dengan penanaman satu juta pohon jenis mahoni dan borneo di hulu sungai Cimanuk, Desa Padaasih Kecamatan Samarang," ujar Miftah yang juga Wakil Presiden Hubungan Luar Negeri DPP K Sarbumusi NU itu.
Ia menjelaskan, rehabilitasi alam pasca bencana juga perlu dilakukan. "Kami juga mengajak diskusi masyarakat sekitar akan pentingnya menjaga tumbuhan endemik serta memperbanyak menanam bambu serta pohon untuk mencegah banjir bandang," paparnya.
Penyerahan bantuan berupa kebutuhan sekolah bagi pelajar SD dan SMP. Ketua PP NU Care-LAZISNU Syamsul Huda, Dewan Pendiri GARDA BMI Irham Ali Syaifudin turut menghadiri kegiatan tersebut bersama tim DPP GARDA BMI.
Banjir bandang melanda Garut, Jawa Barat, pada Rabu (21/9/2016) dini hari. Selain menelan puluhan korban jiwa, kerugian materiil akibat bencana itu diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Direktur RSUD dr Slamet, Maskut Farid memperkirakan kerugian instutusinya lebih dari Rp19,955 miliar.
Selain faktor alam, kajian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menyebut penyebab terjadinya bencana banjir bandang di Garut dikarenakan perubahan tata guna lahan yang tidak sesuai dengan kondisi alamnya. (Gatot Arifianto/Mahbib)