Kudus, NU Online
Budayawan Emha Ainun Najib (Cak Nun) mengajak masyarakat Indonesia memiliki dan menjaga kedaulatan berpikir, beragama, berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Caranya, dengan selalu melakukan eksplorasi pikiran dan percaya terhadap diri sendiri.<>
"Kita harus berdaulat diri, berpikir sendiri dan percaya diri sendiri," katanya dalam acara Sinau Kedaulatan Cak Nun dan Kiai Kanjeng di lapangan kampus STAIN Kudus, Kamis (16/4) malam.
Menurut Cak Nun, bangsa Indonesia belum berdaulat. Pola pikir dan kreatifitas rakyatnya masih menggunakan pola meniru dari luar. Bila memang bisa berdaulat, Indonesia akan menjadi bangsa mercusuar.
"Kita diciptakan Allah sebagai orang Indonesia, harusnya bisa menunjukkan kekhasan Indonesia, bukan menjadi orang Arab atau lainnya," tandas suami Novia Kolopaking ini.
Budayawan asal Jombang ini menegaskan sikap berdaulat adalah orang-orang yang percaya menjadi diri sendiri. "Rumus mengetahui sudah berdaulat apa belum ya dirimu sendiri. ," tegasnya dihadapan sedikitnya 5000 jama’ah yang hadir.
Ia mencontohkan kelompok musik yang dipimpinnya merupakan bentuk kedaulatan kiai kanjeng. Sebab, Irama dan aransemen musiknya tidak menggunakan pakem tetapi bebas berekspresi sesuai kehendak kiai kanjeng.
Selama menyuarakan kedaulatan dalam acara rangka dies natalis Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus ini, Cak Nun bersholawat dan bernyanyi beberapa lagu dengan iringan kiai Kanjeng. Selama tiga jam, penampilan Cak Nun dan kiai kanjeng mampu menyedot ribuan yang hadir tetap tak beranjak hingga akhir acara.
Hadir dalam acara itu, Kiai asal Demak KH Nurul Huda, Rektor STAIN Kudus dan jajaran dosen serta ribuan jamaah memadati halaman kampus STAIN Kudus. (Qomarul Adib/Fathoni)