Pengurus Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jombang mengadakan Halaqah "Seni Mendidik ala Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari Menggali Role Model Figur Inspiring Teacher" di Aula Universitas Hasyim Asy'ari (Unhas) Tebuireng pada Sabtu (17/09).
Bertindak sebagai keynote speaker adalah Ketua Tanfidziyah PCNU Jombang Dr. K.H. Isrofil Amar, dengan dua narasumber, pertama Dr. Hanifuddin Mahadun, dan kedua, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Fahmi Amrullah Hadziq.
Gus Fahmi menyatakan bahwa dalam kitab, Adabul Alim wal Mutaallim Kiai Hasyim menjelaskan bukan hanya etika murid saja, tetapi juga etika guru.
"Bagaimana seharusnya guru dan murid beradab selama proses mencari ilmu. Beliau tidak hanya menyoroti dari sisi murid, tapi juga guru. Apa yang harus dilakukan oleh guru dan murid, apa yang seharusnya ditinggalkan oleh murid, dan lain-lain. Ini adalah sebagian contoh isi kitab tersebut," ujar cucu pendiri NU ini di hadapan para peserta halaqah yang terdiri dari perwakilan para guru dan pemerhati pendidikan.
Agar bisa mendidik dengan baik, menurut kiai yang juga ahli bahasa Inggris ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan, di antaranya guru harus memosisikan diri sebagai model yang baik dengan cara memberi suri teladan yang baik kepada murid.
"Pendekatan yang diterapkan adalah pendekatan kasih sayang, mengapresiasi murid, dan koreksi. Mendidik juga bukan hanya di kelas, tetapi di manapun harus dijadikan sebagai proses pendidikan, bahkan di tengah malam dengan mendoakan para murid."
"Memang tujuan utama pendidikan itu adalah pembentukan karakter. Mendidik santri menjadi orang benar dan pintar. Ketika kita sulit menjadikan murid itu pintar, paling tidak ya jadikan mereka orang benar."
Merespon adanya beragam pendekatan dan model pembelajaran, Gus Fahmi menyatakan bahwa ikhtiar Kiai Hasyim dalam mendidik, maupun yang ditulis dalam kitab Adabul Alim wal Mutaallim adalah sebagai fondasi.
"Silakan mengembangkan berbagai pendekatan itu, tapi fondasi dasarnya tetap berpijak pada apa yang dinyatakan Mbah Hasyim."
Sementara itu Dr. Hanifuddin menyatakan bahwa Kiai Hasyim Asy'ari adalah sosok kiai pendidik yang pemikirannya melampaui zamannya.
"Beliau bukan hanya memikirkan kekinian, tapi jauh ke depan," ujar pendiri lembaga Hanifida ini.
Senada, Kiai Isrofil juga menyatakan bahwa di antara keberhasilan Kiai Hasyim adalah sosok kiai yang berhasil mencetak para muridnya sebagai para santri yang menjadi pengasuh pesantren, dan para tokoh yang bermanfaat di masyarakat.
Tentang Pergunu Kiai Isrofil Amar menyatakan, Pergunu itu badan otonom Nahdlatul Ulama yang bebas menjalankan programnya, namun tetap mengikuti kaedah organisasi NU yang terutama adalah mengamalkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah."
Ahmad Faqih, Ketua PC Pergunu Jombang dalam sambutanya menyatakan bahwa Pergunu akan melanjutkan halaqah ini dengan menggali seni mendidik Kiai Wahab Hasbullah Tambakberas, seni mendidik Kiai Bisri Syansuri Denanyar, dan Seni Mendidik Kiai Romli Tamim Rejoso. (Yusuf Suharto/Abdullah Alawi)