Jakarta, NU Online
Selain bintang, hal lain yang mirip dalam logo Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) adalah bulu. Deputi II Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) H Asrorun Niam Sholeh melihat bulu itu dalam bentuk lain di era digital saat ini.
"Kalo dulu bulu, sekarang gadget yang ada di tangan kita," katanya saat menjadi pembicara kunci dalam Pelantikan dan Rapat Kerja Pimpinan Pusat IPNU dan IPPNU di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada Jumat (22/3).
Dulu, katanya, Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu masih mengalami bulu sebagai alat tulis. Zaman sekarang, gawai (gadget) sebagai media menulis.
Karenanya, revolusi industri 4.0 ini mengharuskan para pelajar NU untuk terus menggali pengetahuan dan menyebarkannya sebagai bentuk gerakan perubahan. "Zaman berubah, 4.0 bukan untuk dideklarasikan tapi tunjukkan kualitas kita sebagai pelajar dan kader," katanya.
Di samping itu, Sekretaris Majelis Alumni IPNU ini juga menyebut bentuk lain dari bulu di era sekarang, yakni bulu tangkis. "Bulu bisa diterjemahkan konteks kekinian aktif bulu tangkis," ujar Niam.
Artinya, katanya, IPNU dan IPPNU harus membuat kegiatan pekan olahraga, mulai dari tingkatan komisariat, terus hingga ke pusat di tingkat nasional. "Kegiatan muaranya kepelajaran," pungkasnya.
Pelantikan ini dihadiri oleh Ketua PBNU H Aizuddin Abdussalam dan H Robikin Emhas, Ketua Umum IPNU 1976 H Tosari Wijaya, Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ali Masykur Musa, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta Saeful Mujab, dan Majelis Alumni IPNU-IPPNU. (Syakir NF/Muiz)