Jakarta, NU Online
Di tengah berlangsungnya acara halal bi halal yang digagas Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU), Sekretaris Jenderal PBNU H Helmy Faishal Zaini menuntun pria asal Bekasi, Jawa Barat, Robertus Hari Agung membaca dua kalimat syahadat. Prosesi sakral itu berlangsung dengan disaksikan sejumlah aktivis GMNU di Gedung PP GP Ansor, Jakarta Pusat, Ahad (7/7).
Setelah resmi memeluk Islam, Helmy menambahkan nama belakang ‘Muhammad’, sehingga menjadi Muhammad Robertus Hari Agung. Selain itu Helmy juga memintanya untuk sering berkunjung ke kantor Ansor maupun PBNU untuk belajar tentang Islam.
“Jangan sungkan nanti kalau ingin bertanya, belajar, ada temen-teman di Ansor di sini, teman-teman GMNU, PBNU juga bisa di Masjid An-Nahdlah,” kata Helmy.
Ia menjelaskan, Islam merupakan agama yang mudah, sehingga tidak perlu dipersulit. Orang yang baru masuk Islam juga disebutnya dalam keadaan suci dan bersih, sehingga pada saat itu, doanya mustajab.
“Kita doakan mudah-mudahan beliau menjadi muslim yang kaffah, yang istiqamah, dijaga Allah subhanahu wata’ala lahir dan batin. Ke depan mudah-mudahan bisa menjadi keluarga besar Ansor,” ucapnya.
Di lain kesempatan, Helmy menyatakan bahwa fenomena antusiasnya non-muslim masuk Islam melalui NU merupakan wujud keberhasilan dakwah yang dijalankan NU, yakni dakwah yang mengedepankan keramahan.
"Ini corak dakwah Islam menjadi kerinduan bukan hanya di Nusantara, tapi juga di dunia," katanya.
Selain itu, dakwah yang ramah juga untuk menangkis gerakan transnasional yang berpotensi memecah belah umat Islam di Indonesia karena mengancam berbagai amalan muslim Indonesia yang telah berlangsung sejak lama.
"Kita harus menghadapi tantangan gerakan transnasional dan radikalisme agama dengan selalu berdakwah dengan ramah," ucapnya.
Menurutnya, cara dakwah yang ramah dan toleran, yang telah berlangsung lama itu, menyebabkan banyak penduduk di Indonesia menganut agama Islam. Bahkan, jumlah muslim di Indonesia yang banyak ini membuatnya menjadi negara dengan penganut Islam terbesar di dunia.
"Itulah sebabnya Islam di Indonesia menjadi agama dengan penduduk mayoritas, bahkan satu-satunya negara yang mayoritas berpenduduk Islam," ucapnya. (Husni Sahal/Zunus)