Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor H Yaqut Cholil Qumas di Jakarta, Jumat 23 (12/12) menegaskan, kerukunan adalah bentuk implementasi ajaran agama bagi pemeluknya. Sehingga, seluruh kader pemuda Nahdlatul Ulama (NU) harus berkomitmen menjaga Bhinneka Tunggal Ika.
“Kemanusiaan dalam rangka hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam bingkai keragaman dan kebhinekaan yang ada di Indonesia harus terus dijaga. Itu komitmen Gerakan Pemuda Ansor,” ujar pria yang karib dipanggil Gus Yaqut itu didampingi Kepala Satuan Koordinasi Banser H Alfa Isnaeni.
Karena itu, kata dia menambahkan, jika ada permintaan dari gereja atau panitia Natal dan polisi membolehkan, maka Banser akan membantu pengamanan.
Pernyataan tersebut juga disampaikan Gus Yaqut, Kamis (22/12) saat menghadiri haul ke-16 Riyanto, anggota Banser Mojokerto, Jawa Timur yang gugur terkena bom saat bertugas membantu pengamanan Natal di Gereja Eben Haezer, 24 Desember 2000.
“Beragama tidak dibuktikan dari busana, tapi beragama harus kita buktikan dari kerukunan sesama,” tegasnya.
Haul ke-16 Riyanto bertema “Pejuang Kerukunan Antar Agama” dihadiri kader Ansor Jawa Timur, umat dan tokoh lintas agama seperti Ketua Umum Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Agus Susanto dan pendeta Rudy Sanusi Wijaya dengan sejumlah kegiatan, seperti napak tilas di Gereja Eben Heizer di Jalan Kartini, Kota Mojokerto, rumah keluarga di Lingkungan Prajurit Kulon Gang Baru hingga ke makam Riyanto. (Gatot Arifianto/Mahbib)