Nasional

Gubernur Jateng: Apel Kebangsaan Bukan untuk Kampanye

Sabtu, 16 Maret 2019 | 02:00 WIB

Gubernur Jateng: Apel Kebangsaan Bukan untuk Kampanye

foto: ilustrasi

Semarang, NU Online
Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo menepis tudingan berbagai pihak bahwa 'Apel Kebangsaan' yang akan berlangsung Ahad (17/3) di Lapangan Simpanglima Semarang untuk kampanye capres tertentu.

Ganjar menuturkan, kegiatan ini tidak ada motivasi politik praktis meskipun diselenggarakan menjelang Pemilu, apalagi untuk dukung salah satu pasangan calon (Paslon) Presiden. Dia pun mengajak agar semua hadir, termasuk yang mengkritisi acara ini.

“Justru menjelang Pemilu, kami tidak mau Jawa Tengah dirobek-robek. Maka kita hadirkan semua orang. Bahkan kalau ada orang marah-marah ini kampanye terselubung, lho yang mana (dukungan) capres tertentu. Maka kita undang semuanya. Mereka yang belum punya hak pilih kita undang sehingga kita bisa menanamkan itu. Siapapun boleh datang, tapi kami berprinsip bertanggungjawab ini kerja kita bersama,” ujarnya.

Dalam rilis yang diterima NU Online, Jumat (15/3) Ganjar mengatakan, terselenggaranya acara ini sebagai bentuk kekhawatirannya terhadap banyaknya fitnah, hoaks, maupun ujaran kebencian yang terjadi, khususnya di Jawa Tengah.

Menurutnya, hal-hal negatif tersebut justru tersebar saat menjelang Pemilu sejak Pilgub lalu, sehingga begitu terpilih lagi sebagai Gubernur Jateng ingin memupuk kembali rasa persatuan di Jawa Tengah.

“Ingat Jawa Tengah selama ini aman dan baik-baik. Tapi hari ini kita sangat terganggu dengan intensitas tinggi hoaks dan pembakaran di Jawa Tengah. Sampai hari ini belum ketangkep pelakunya. Apa artinya, kami tidak mau kita dirobek robek. Maka kita buat acara itu agar kita semua bisa bersatu, tidak ada kepentingan politik,” tutur Ganjar.

Namun, lanjutnya, sangat menyayangkan semua kritikan itu dilontarkan oleh pihak-pihak yang secara pilihan politik berbeda dengannya. Untuk meminimalisir acara tersebut dipolitisasi, juga telah diinstruksikan pelarangan membawa atribut partai.

Dia mengharapkan dengan adanya kegiatan Apel Kebangsaan ‘Kita Merah Putih’ itu, bisa memberikan nuansa sejuk pada Pilpres mendatang. Karena di panggung itu hanya ada satu suara, Indonesia.

“Coba lihat kita dari kampanye Capres ini ada gak dua-duanya yang saling mendukung?. Menunjukkan kebaikan, mengakui program masing-masing? Ada nggak? Tunjukkan saja dua kanditdat ini masing-masing baik, partai-partai masing-masing baik, nggak usah menjelekkan yang lain. Kan asyik, perdebatan juga menjadi menarik,” ujarnya.

Dia menuturkan untuk yang mengait-ngaitkan pengisi acara dengan salah satu pasangan calon presiden, siapapun dilarang membawa dukungannya di atas panggung Apel Kebangsaan Kita Merah Putih.

Beberapa tokoh diagendakan hadir yakni Panglima TNI Marskal Hadi Tjahjanto,  Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Habib Luthfi bin Yahya,  KH Maemoen Zubair, Gus Muwafiq, dan lain-lain. (Red: Muiz)


Terkait